Pencurian Ikan di Perairan Kepri

Insiden Nelayan Anambas Dikejar Kapal Asing Bikin Warga Lain Gerah

"Jujur, kami gerah dengan ulah mereka. Tapi, ini lah resiko dari pekerjaan kami Bang," ujar Abdul Rohim salah seorang nelayan Anambas

Tribunnews Batam/Septyan Mulia Rohman
Mawardi (31) mengenakan pakaian warna biru tengah dimintai keterangan oleh pihak Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Anambas. Bersama dengan dua rekannya, kapal yang dikemudikan oleh pria Desa Belibak, Kecamatan Palmatak yang nyaris ditangkap oleh kapal yang diduga nelayan tangkap ikan asing di sekitar perairan Belida, Anambas, Senin (8/12/2014) malam sekitar pukul 19.30 WIB. 

Laporan Tribunnews Batam, SM Rohman 

TRIBUNNEWSBATAM.COM, ANAMBAS - Insiden yang dialami oleh nelayan lokal Anambas Mawardi yang kapalnya nyaris ditabrak oleh kapal tangkap ikan asing di Perairan Anambas, sontak menyulut reaksi masyarakat nelayan.

Di Tarempa, ibukota Kabupaten Anambas, kabar mengenai Mawardi, nelayan Desa Belibak Kecamatan Palmatak bersama dua orang rekannya yang hampir menjadi korban kebrutalan kapal tangkap ikan asing menjadi buah bibir disejumlah tempat.

"Kami dah tau informasinya. Jujur, kami gerah dengan ulah mereka. Tapi, ini lah resiko dari pekerjaan kami Bang," ujar Abdul Rohim salah seorang nelayan saat ditemui diwilayah Tanjung, Kamis (11/12/2014) pagi.

Meski mengaku sedikit khawatir pasca kejadian yang dialami oleh nelayan Desa Belibak di sekitar perairan Belida beberapa waktu lalu, Abdul Rohim memutuskan tetap melaut. Menurutnya, tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup lebih besar dibandingkan dengan resiko yang dialaminya ketika berada dilaut.

"Memang ada kekhawatiran dari kawan-kawan. Tapi, bagaimana lagi lah Bang. Di laut ini kami bergantung hidup. Kalau boleh dibilang, resiko melaut lah," terang bapak dua orang anak ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved