Begini Trik Nelayan Jepang Agar Ikan Enak dan Segar Dinikmati

ikan diperlakukan seperti manusia. Mereka diberikan makan teratur setiap hari dan pada waktu yang sama.

Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Proses memilah ikan dan memasukkan ke dalam boks di kawasan perikanan Jepang. 

TRIBUNNEWSBATAM.COM - Ikan-ikan di Jepang selain rasanya yang enak, juga masih fresh. Tidak ada ikan yang rasanya tidak enak di Jepang. Ternyata ada beberapa hal yang membuat ikan Jepang enak dan segar dinikmati. Mungkin ini bisa jadi pelajaran bagi para penangkap ikan di Indonesia.

Pertama, ikan diperlakukan seperti manusia. Mereka diberikan makan teratur setiap hari dan pada waktu yang sama.

"Kalau manusia makan setiap pagi misalnya setiap jam 7 pagi, maka ikan pun juga sama, kita lakukan pagi jam yang sama. Kalau misalnya biasa jam 7 pagi lalu berubah kita berikan jam 11 pagi, ikan itu akan jadi tidak bagus pertumbuhannya," papar Tokuhiro Taichiro, CEO industri perikanan Tokuhiro Suisan, khusus kepada Tribunnews.com baru-baru ini.

Makanan ikan pun diramu khusus, bahkan ada yang diimpor dari Amerika Latin, sehingga ikan yang dipeliharanya di laut tampak gemuk, bagus, besar, sehat dan enak dimakan.

Kedua, antisipasi sinar matahari. Ikan bukan hanya dipelihara agar enak dan segar dimakan tetapi penampilan juga harus bagus. Kalau penampilan kurang baik akan berpengaruh pula pada rasa daging ikan tersebut. Di Jepang banyak industri pertambakan ikan di laut, diberikan filter plastik penutup, sehingga terik sinar matahari tak menghancurkan kulit ikan. Akibatnya kualitas mutu dan rasa ikan pun akan berubah apabila terkena matahari panas langsung ke badannya.

Hal ini mungkin kurang diperhatikan di berbagai negara sehingga tempat tambak ikan tidak ditutupi atau tidak dilindungi dengan plastik penutup bagian atas lokasi tambak ikannya.

Ketiga, pada saat pengambilan ikan dilakukan perlahan-lahan agar ikan tidak kaget. Ikan yang baru diambil dimasukkan dulu ke dalam bak yang besar dan air yang bersih anti bakteri. Air ini khusus dimiliki Jepang untuk ikan supaya bisa hidup sekaligus mencuci badannya, bersih dari bakteri.

Dari kolam bak kecil tersebut barulah ikan diambil, dimasukkan ke boks ikan yang juga dipilah-pilah, disekat dengan plastik sekat. Tujuannya, antara satu ikan dengan ikan lain tidak bersinggungan sehingga badan tetap baik tidak rusak akibat berbenturan satu sama lain di dalam satu boks ikan yang biasanya terdiri dari sekitar delapan ikan.

Pemberian sekat plastik inilah yang juga jarang dilakukan di negara lain non Jepang. Dengan demikian kelihatan sekali, bahwa selain penangkapan ikan sebenarnya juga penampilan ikan tetap penting karena dengan penampilan yang yang baik terkait pula rasa dan kualitas ikan.

Pada saat ikan diangkat ke atas pun, pada ikan jenis tertentu ada yang tidak bisa segera diambil, tetapi sebelum diambil ada penyesuaian tekanan air. Terutama ikan yang biasa hidup di dasar laut. Oleh karena itu jaring tambak biasanya dinaikkan dulu atau agak diambangkan ke atas, agar tercipta situasi suasana lain, menyesuaikan diri bagi sang ikan.

Setelah satu hari dinaikkan lagi, untuk penyesuaian tekanan air dan keesokannya barulah diambil ke atas untuk dimasukkan ke boks-boks. Apabila ikan yang biasa hidup di dasar laut diambil dimasukkan ke boks, dia akan mati dan rasanya akan jadi tidak enak.

Keempat, setelah ikan dimasukkan ke boks kecil tersebut terdiri sekitar 8 ikan, lalu dimasukkan ke boks besar yang berisi air, supaya ikan tetap hidup.

Ikan yang hidup itulah dibawa dan didistribusikan langsung ke restoran sehingga restoran biasanya membeli dalam keadaan fresh masih hidup. Apabila ada tamu yang datang membeli, barulah dimasak dan disajikan kepada tamu.

Kelima, pada saat pengangkatan ikan dan penyortiran, terkadang dibawa ke ruangan besar. Ruangan itu pun diberikan net atau jaring sehingga burung laut tidak masuk ke dalam ruangan penyeleksian ikan. Apabila burung masuk ke sana, suasana akan kurang baik, mengganggu ikan, bahkan burung bisa buang air di sana, yang berarti mengotori ruang penyeleksian ikan-ikan tersebut.

Penggunaan jaring penutup pada ruang penyeleksian mungkin tak ada dan tak dilakukan industri perikanan di luar Jepang karena dianggap menyulitkan dan tak penting. Tetapi hal ini biasa dilakukan kalangan perindustrian perikanan di Jepang. Menjaga kebersihan adalah hal nomor satu.

Sumber: Tribunnews
Tags
Jepang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved