Bursa Pilgub Kepri 2015

Soerya 24,5 persen, Sani 16,6 persen dan Ansar Ahmad 10,7 Persen

Elektabilitas Soerya mendapatkan 24,5 persen suara dari responden yang diwawancarai oleh LSI.

Istimewa
Pilkada Provinsi Kepri 

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Nama wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo mendapatkan elektabilitas tertinggi, dari sepuluh nama calon Gubernur Kepri versi Lingkaran Survey Indonesia (LSI network).

Elektabilitas Soerya mendapatkan 24,5 persen suara dari responden yang diwawancarai oleh LSI.
Sementara di nomor kedua, ada Gubernur incumbent Muhammad Sani dengan perolehan 16,6 persen, dan disusul Ansar Ahmad yang saat ini menjabat sebagai Bupati Bintan sebanyak 10,7 persen.

Sedangkan wali kota Batam, Ahmad Dahlan berada di posisi keempat dengan perolehan 10,5 persen. Sementara 18,7 persen secara kumulatif didapatkan dari lima nama kandidat lainnya.

Dan sisanya 18,9 persen menyatakaan tidak tahu, tidak menjawab, ragu-ragu atau belum menentukan pilihan.

Sunarto Ciptoharjono, Direktur LKSP, anak perusahaan LSI network dalam siaran persnya mengatakan, pengumpulan data sudah dilakukan dari bulan Maret sampai April 2015, secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner pada responden yang tersebar se-Kepri.

"Metode yaang digunakan adalah sampel acak bertingkat dengan margin error 4,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen," ucap Sunarto, Minggu (26/4/2015).

Menurut survey, suara Soerya banyak diperoleh dari Kota Batam, yang menjadi kota dengan populasi terpadat di provinsi Kepri.

Sementara di ibukota provinsi, Tanjungpinang, suara Wagub Kepri itu sejajar dengan suara Ansar Ahmad, disamping sebaran di Karimun, Bintang, Anambas, Natuna dan Lingga.

Ansar Ahmad pun disebut menguasai suara di Bintan dan Lingga dari hasil survey itu. Sementara nama Muhammad Sani menguat di Karimun, Anambas dan Natuna.

"Menariknya, kandidat-kandidat yang disurvey ini, didukung penuh dari suku mana dia berasal. Misalnya Soerya paling banyak dipilih oleh suku Jawa, dan Sani dipilih Melayu," ucap dia.

Khusus Soerya, namanya pun banyak dipilih kalangan suku-suku pendatang, seperti Batak, Minangkabau, Sunda, Indonesia Timur, Tionghoa dan lainnya.

"Pilgub ini nantinya juga akan membuktikan sejauh mana mesin politik berperan secara efektif," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved