Heboh Beras Sintetis alias Plastik
Kadisperindag Yakin Tak Ada Beras Impor Sintetis Beredar di Batam
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kadisperindag) Kota Batam Amsakar Achmad optimis Batam masih aman dari peredaran beras sintetis (plastik).
Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kadisperindag) Kota Batam Amsakar Achmad optimis Batam masih aman dari peredaran beras sintetis (plastik).
Ia meyakini hal tersebut karena jenis beras impor yang masuk ke Batam, didominasi beras Thailand dan Vietnam.
"Batam prinsipnya relatif aman. Sejauh ini importir beraskan tidak ada di Batam. Lagipula barang yang disebut beras plastik ini terindikasi dari Tiongkok. Rasanya, kalaupun banyak beras impor dijual beli di Batam, kebanyakan yang masuk beras Thailand dan Vietnam," tuturnya kepada Tribun Batam, Rabu (20/5/2015).
Meski begitu, ia beserta jajarannya tetap akan turun ke lapangan untuk mengecek keberadaan beras sintetis tersebut.
Apalagi, Disperindag pun telah mendapatkan informasi dan arahan melalui kementerian perindustrian dan perdagangan.
"Kami baru dapat pemberitahuannya kemarin sore. Tadi pagi kita rapatkan, jadi hari ini kami akan lakukan uji sampel dulu. Beberapa staf kita akan turun ke pasar-pasar mengambil sampel beras," ujarnya.
Selain sampel di pasar, Disperindag pun akan mengecek ke distributor-distributor beras di Batam.
"Semalam sudah disusun schedulenya, dan kita sudah komunikasikan dengan distributor juga. Selain pasar-pasar besar, kita juga ambil sampel ke distributor," kata dia.
Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan dirinya pun akan mempelajari aturan yang melandasi mengenai distribusi beras.
Jika memungkinkan ada sanksi, ia pun tak segan-segan memberikan hukuman bagi distributor atau pengecer beras yang ketahuan mengedarkan beras sintetis itu.
"Kalau memang ada ketentuannya, bisa kita kenakan sanksi. Inikan berbahaya," kata Dahlan.
Menurutnya, beras impor memang tidak diizinkan beredar di masyarakat. Namun faktanya, di pengecer beras kerap ditemukan beras impor.
"Kalau pengawasan tanya ke bea cukai, kenapa bisa lolos. Kami tidak masuk ke ranah itu," ucap Dahlan.
