Ismeth Abdullah dan Ahmad Dahlan Penantang Baru di Pilkada Kepri?
Mantan Gubenur Kepri, Ismeth Abdullah, yang selama ini menyatakan diri berminat maju dalam pilwako Batam, kini berkembang kabar ia pun berniat maju di
Laporan Tribun Batam, Anne Maria
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Isu terbaru diketahui mencuat dalam bursa Pemilihan Gubernur Kepri 2015. Setelah dua bakal calon gubernur menyatakan diri siap maju, kini satu kandidat pun menyusul membuka kans turungelanggang.
Mantan Gubenur Kepri, Ismeth Abdullah, yang selama ini menyatakan diri berminat maju dalam pilwako Batam, kini berkembang kabar ia pun berniat maju di bursa Pilgub Kepri.
Dengan konstelasi politik yang ada, Ismeth berpeluang bersanding dengan Ahmad Dahlan, yang tidak jadi berpasangan dengan HM Sani.
Peluang koalisi Golkar dan Demokrat pun terbuka lebar, setelah pihak Partai Golkar mencapai islah permanen antara kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono.
Diketahui, sampai saat ini sudah ada dua pasangan bakal calon mengkristal yakni HM Sani-Nurdin Basirun dan HM Soerya Respationo - Ansar Ahmad.
HM Sani - Nurdin masih berupaya menggandeng sejumlah partai untuk berkoalisi,
dan pasangan Soerya-Nurdin didukung koalisi PDIP dan PKS.
Sumber Tribun di internal partai besar di Kepri menyebutkan, peluang majunya Ismeth untuk pigub Kepri kian terbuka setelah Golkar mencapai islah.
Sementara itu, Ahmad Dahlan merupakan kader Partai Demokrat, dimana sampai saat ini rekomendasi dukungan dari partai besutan SBY itu untuk calon kepala daerah di Kepri belum diputuskan.
Dalam butir-butir kesepakatan di Golkar disebutkan, jika ada dua atau lebih kandidat dari Golkar maka pengajuan calon akan didasarkan hasil survei.
Mengenai hal itu Ismeth akan diuji berdasarkan survei dengan Huzrin Hood selaku Ketua DPD Golkar versi Munas Ancol-- yang juga berminat untuk maju dalam Pilgub, maupun Ansar Ahmad Ketua DPD Golkar versi Munas Bali.
Ansar sendiri telah berpasangan dengan bakal calon gubernur Soerya Resptiono dari PDI-P.
Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan yang dimintai komentarnya soal peluangnya berpasangan dengan Ismeth, terkesan masih enggan berkomentar banyak. Ditemui usai rapat SKPD, Senin (12/7), Dahlan terus mengelak membicarakan rencananya maju dalam pilkada.
Demikian juga mengomentari rencana majunya Ismeth di Pilwako Batam maupun Pilgub Kepri.
"Kita tidak bicara politik di sini. Saya malah baru dengar pak Ismeth mau jadi calon wako Batam. Tapi katanya kan tidak boleh one stop down, atau turun dari jabatan sebelumnya," kata Dahlan saat itu.
Dahlan pun terkejut dirinya kembali dipasang-pasangkan dengan tokoh lain, setelah sebelumnya nampak mesra bersama HM Sani.
Berkali-kali Dahlan menolak menjawab apakah dengan kemunculan Ismeth Abdullah akan membuatnya kembali bersemangat mengikuti pilkada.
"Sudahlah biarkan saja. Kita kerja saja di sini. Bah, itu pula ceritanya yah di luaran? Ismeth-Dahlan? Biarkan sajalah dulu," kata Dahlan mengelak.
Hingga malam tadi Ismeth yang dikontak Tribun belum membalas. Namun dalam pernyataannya sebelumnya, mantan ketua Otorita Batam itu sempat menyatakan keinginannya terjun di pilkada serentak tahun ini.
Meski telah direstui maju sebagai calon walikota Batam dari DPD Golkar versi Munas Ancol, ia tetap membuka peluang untuk maju di pentas Pilgub.
Ria memutskan maju Sementara itu, calon wali kota Batam Ria Saptarika memastikan dirinya akan ikut dalam pilwako Batam. Ia telah memutuskan siap mundur dari anggota DPD RI.
Keputusan Ria itu diambil menyusul turunnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewajibkan kandidat yang akan maju dalam pilkada, maka calon dari anggota DPRD, DPR maupun DPD harus mengundurkan diri.
Ria telah mengantongi SK rekomendasi dari DPP PDIP dan PAN untuk berpasangan dengan Sulistyana. Dihubungi Tribun, Senin kemarin, Ria menyatakan siap menghadapi para kandidat lain, termasuk kemungkinan munculnya Ismeth Abdullah.
"Insya Allah. Mohon doa dan dukungannya selalu. Selain PDI Perjuangan, PAN kan sudah jadi pendukung saya langsung," ucap Ria.
Ria juga mengatakan, nantinya akan ada partai-partai lain yang juga akan ikut mengusungnya selain dua partai tersebut.
Ditanya mengenai strategi khusus guna memenangkan pilkada, Ria mengungkapkan, dirinya tak banyak menyiapkan strategi khusus kecuali banyak sosialisasi.
"Strategi khusus yah paling banyak-banyak silahturahmi saja," ujarnya singkat.(*)