Pilgub Kepri 2015
Adu Mulut Panwaslu dan Timses Sanur saat Penurunan Baliho di Tanjungpinang
Aksi protes tim sukses pemenangan Cagub Kepri Sani-Nurdin (Sanur) terus dilakukan saat penurunan alat peraga di jalan Sumatera, Tanjungpinang.
Laporan Tribunews Batam, Thomm Limahekin
TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG- Aksi protes tim sukses pemenangan Cagub Kepri Sani-Nurdin (Sanur) terus dilakukan saat penurunan alat peraga di jalan Sumatera, Tanjungpinang.
Kali ini protes dilancarkan lebih sengit lagi.
Sejumlah anggota tim sukses Sanur terlihat mengerumuni Betty, anggota Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Tanjungpinang.
Mereka mempertanyakan kepadanya tentang alasan pencopotan baliho berukuran besar yang terpajang di pertigaan jalan Sumatera dan Tugu Pahlawan.
"Apa alasan pencopotan baliho ini. Kok alat baliho kami yang digerogoti. Kenapa ada baliho pasangan calon lain (Soerya-Ansar/SAH) yang berjarak 100 meter dari sini tidak dicopot. Ada apa itu," tegas Andi Cori Fahuddin, anggota tim sukses Sanur.
Tidak cuma Cori, anggota tim sukses lain pun menyerang Betty dengan sejumlah pertanyaan.
Sambil mengaju pertanyaan, mereka menujuk wanita berambut pendek tersebut.
Cecaran pertanyaan ini dihadapi Betty dengan tenang dan kepala dingin.
"Bapak-bapak santai lah," ucap Betty dengan nada santai.
Anggota Panwaslu Tanjungpinang itu kemudian menjelaskan bahwa penertiban alat peraga kampanye ini dilakukan berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (Per-KPU).
Atas petunjuk PKPU tersebut, tim penertiban kemudian melakukan penertiban.
Tim ini terdiri dari KPU, Panwaslu, Satpol PP, Badan Perizinan dan Pelayanan Terpadu (BP2T) dan Kantor Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (K2P2).
"Coba tunjukkan kepada kami PKPU nomor berapa dan pasal berapa," tanya anggota tim sukses lainnya dengan nada suara tinggi.
Pertanyaan tersebut justru tidak bisa dijawab Betty.
Kondisi ini membuat anggota tim sukses Sanur kian geram.
Mereka nyaris membuat "perhitungan" dengan wanita yang jadi anggota Panwaslu itu.
"Sebelum melancarkan protes, kami sudah baca PKPU. Kami tahu aturan-aturan itu. Masa tim tertibkan di pos komando (Posko) pemenangan dan rumah-rumah pribadi warga. Ini sudah masuk wilayah pribadi," celetuk Cori.
"Untung kau ini perempuan," sambung anggota tim sukses Sanur lainnya kepada Betty.
Melihat Betty dikerumuni anggota tim sukses Sanur, anggota tim penertiban lainnya tidak berbuat banyak.
Mereka hanya berdiri dan melihat Betty terlibat adu mulut dengan tim sukses Sanur.
"Orang-orang yang tadi mencopot baliho itu tidak bisa berbuat banyak. Mereka mungkin takut dipukul. Untung saja, Betty itu perempuan," komentar Endy, warga yang menyaksikan aksi tersebut.
Protes yang dilancarkan tim sukses Sanur ternyata mempengaruhi keputusan tim penertiban.
Setelah beberapa lama berselang, baliho bergambar wajah Sani-Nurdin yang sudah dicopot tampak dipasang lagi oleh tim sukses Sanur.
Pemasangan kembali baliho tersebut justru tidak dilarang oleh tim penertiban.
"Mereka tidak bisa melarang. Karena mereka tahu alasan pencopotan itu tidak kuat," tegas Cori. (*)