Dibeli Seharga Rp 90 Juta, 3 Sampan Pariwisata di Lingga Mubazir

Tiga unit sampan milik Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbubpar) Lingga yang diperuntukan bagi kegiatan pariwisata menganggur tak termanfaatkan.

tribunnews batam/ian sitanggang
Sampan pariwisata milik Dinas Parisata dan Kebayaan Lingga tidak digunakan dan terparkir di Sungai Seranggung, Daik Lingga, Senin (7/9/2015). 

Laporan Tribunnews Batam, Ian Sitanggang

TRIBUNNEWSBATAM.COM, LINGGA - Tiga unit sampan milik Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbubpar) Lingga yang diperuntukan bagi kegiatan pariwisata menganggur tak termanfaatkan.

Hingga September 2015 ini, sampan tersebut tidak kunjung diserahkan ke desa wisata pulau Mepar yang ditunjuk sebagai pariwisata yang berhak menerima sampan tersebut.

Usut punya usut, sampan itu tak diserahkan karena kondisinya yang tidak layak pakai karena oleng.

Padahal, pengadaan sampan tahun anggaran 2014 itu diperuntukkan meningkatkan pariwisata Lingga, khususnya Desa Wisata Pulau Mepar.

Dana yang dihabiskan sebesar sekitar Rp 90 juta.

Pantauan Bintan News di lapangan, Senin (7/9/2015) tiga buah sampan tersebut tidak berada di Pulau Mepar. Melainkan di parkir di sungai Seranggung, Daik.

Sampan dibiarkan begitu saja tanpa perawatan.

Kondisi sampan yang oleng, membuat pihak desa wisata pulau Mepar enggan menerima bantuan tersebut.

"Sudah dari kemarin sampannya di sini," ungkap salah seorang warga Seranggung yang enggan namanya disebutkan.

Sebagai warga, ia mengaku tahu jika pemilik sampan tersebut adalah Disbudpar Lingga.

Ia juga sangat menyayangkan, sampan yang telah dibeli dengan harga mahal tersebut, tidak digunakan.

"Sayang pak, kondisinya masih bagus. Informasinya kemarin sampan tersebut tidak diberikan kepada masyarakat Desa Wisata Mepar, karena kondisi sampannya oleng, tapi tidak pernah lihat pulak ada yang memperbaiki," tuturnya lagi.

Tiga unit sampan tersebut merupakan proyek bidang Destinasi Disbudpar Lingga.

Sampan tersebut diadakan untuk menunjang pariwisata sejarah Pulau Mepar yang rencananya berfungsi sebagai pengangkut tamu dari pelabuhan Tanjung Buton.

Masing-masing sampan dibundrol seharga Rp 30 juta, lengkap dengan mesin dengan kapasitas tak lebih dari 10 orang penumpang.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved