Hujan Guyur Batam, Kabut Asap Menipis dan Jarak Pandang jadi 5 Km

Hujan yang mengguyur hampir seluruh kawasan Kota Batam pada Selasa (15/9/2015) pagi mengurangi kepekatan kabut asap.

tribunnews batam/argianto
Banjir melanda jalanan di daerah Sagulung dan Batuaji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (2/4/2915) karena hujan yang mengguyur Batam. Foto hanya ilustrasi dan tidak terkait langsung dengan barita. 

Laporan Tribunnews Batam, Elhadif Putra

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Hujan yang mengguyur hampir seluruh kawasan Kota Batam pada Selasa (15/9/2015) pagi mengurangi kepekatan kabut asap.

Dari pantauan Tribun Batam, pada pagi hari, asap tebal masih memenuhi langit Kota Batam, bahkan jarak pandang tidak terlalu jauh.

Namun setelah hujan turun, kabut pun mulai menipis.

Menipisnya kabut asap juga dibenarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Hang Nadim.

Pantauan BMKG pada Selasa pagi, jarak pandang hanya berkisar 1.500 meter hingga 1.600 meter.

Pasacahujan jarak pandang bertambah menjadi lima kilometer.

"Setelah hujan jarak pandang menjadi normal," ujar Kepala Satasiun BMKG Hang Nadim, Philip Mustamu melalui Kepala Seksi Data Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam, Tri Agus Pramono.

Dilanjutkan Tri, ketebalan asap tergantung angin yang bertiup dan hujan yang turun.

Saat ini angin masih bertiup dari tenggara sampai barat daya dengan kecepatan 10 hingga 25 kilometer perjam.

"Setelah hujan biasanya kabut asap akan berkurang dan otomatis jarak pandang akan bertambah," tambah Tri.

Di wilayah Batam sendiri pada Selasa pagi hingga siang, hujan turun secara merata hampir di seluruh wilayah.

Namun hujan tidak turun serentak dan bergantian di setiap wilayah.

"Pagi tadi turun di Tanjung Uncang baru ke kawasan lain. Yang penting hujan sedikit asap ada berkurang," jelas Tri.

Asap yang menyelimuti pulau Batam dan Provinsi Kepri secara umum merupakan kiriman akibat kebakaran hutan di pulau Sumatera dan Kalimantan. Saat ini jumlah titik api juga sudah berkurang dari sebelumnya.

"Tadi pagi pantauan jumlah titik api sudah berkurang. Namun masih puluhan titik," tutup Agus. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved