Kabut Asap Landa Kepri
Penderita Asma dan TBC Jangan Keluar Saat Kabut Asap
Wilayah Kepri saat ini berada pada status siaga terhadap kabut asap. Karena itu kami sudah memesan 80.000 lembar masker
TRIBUN/ZABUR ANJASFIANTO
Kabut asap tebal tampak menyelimuti Jembatan Tengku Fisabilillah atau Jembatan Satu Barelang, Minggu (13/9/2015).
Laporan Tribunnews Batam, Iman Suryanto
TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG - Kondisi kabut asap yang terjadi di sejumlah wilayah Kepri, kian pekat dari hari ke hari.
Demi mengantisipasi gangguan pernapasan warga akibat kepekatan kabut asap, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepri memesan masker dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Kepala Dinkes Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan, usulan pengadaan masker sebanyak 80.000 lembar sudah diajukan. Setelah didatangkan dari Kemenkes masker tersebut akan disebarkan ke kabupaten/kota di Kepri.
"Wilayah Kepri saat ini berada pada status siaga terhadap kabut asap. Karena itu kami sudah memesan 80.000 lembar masker dari Kemenkes. Setelah didatangkan, masker tersebut akan dibagikan ke kabupaten/kota," ungkap Tjetjep kepada awak media, Selasa (15/9/2015) siang.
Menurut Tjetjep, pembagian masker tersebut akan dilakukan berdasarkan tingkat kepekatan kabut asap di kabupaten/kota.
Sampai saat ini, wilayah Batam, Karimun dan Lingga dipastikan sudah dinaungi kabut asap yang begitu pekat jika dibandingkan dengan wilayah Bintan, Tanjungpinang, Natuna dan Anambas.
Warga yang wilayahnya dinaungi kabut asap pekat akan mendapat lebih banyak bantuan masker yang dibagikan secara gratis.
"Kabut asap itu akan lebih pekat di suatu wilayah, kalau wilayah itu dipenuhi hutan lebat. Karena kabutnya akan hinggap ke pohon-pohon. Daerah yang kendaraannya padat pun akan menghasilkan kabut asap yang pekat. Karena asap titipan dari Riau daratan tersebut akan bercampur dengan asap kendaraan bermotor," jelas Tjetjep lagi.
Demi mengantisipasi gangguan pernapasan, Tjetjep mengimbau warga untuk tidak keluar rumah.
Dia juga memberi peringatan secara khusus bagi para penderita sakit asma dan TBC agar lebih menghindar dari kabut asap.
"Kalau ada warga yang mengeluh sesak nafas, saya sarankan supaya segera berkonsultasi dengan dokter," ujar Kepala Dinkes Kepri tersebut. (*)
