Jarak Pandang di Batam Sudah Normal tapi Penerbangan Masih Tutup
Sudah lebih sepekan beberapa penerbangan dari dan menuju Batam terganggu karena bencana kabut asap kiriman Sumatera dan Kalimantan.
Laporan Tribunnews Batam, Elhadif Putra
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Sudah lebih sepekan beberapa penerbangan dari dan menuju Batam terganggu karena bencana kabut asap kiriman Sumatera dan Kalimantan.
Penerbangan rute Batam-Pekanbaru, Batam-Jambi, Pekanbaru-Batam dan Jambi-Batam dari seluruh maskapai masih tutup total.
Bahkan sebelumnya, penerbangan rute lain juga terpaksa ditutup.
"Sudah delapan hari penerbangan terganggu," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso pada Tribun Batam, Kamis (17/9/2015).
Pada hari ini, Kamis (17/9) sebanyak 10 penerbangan yang tutup.
Termasuk maskapai Citilink jurusan Batam-Surabaya.
Pasalnya pesawat tersebut melewati rute Jakarta-Jambi-Padang-Batam-Surabaya.
"Dibatamnya sudah aman. Cuma tujuan atau dari ataupun yang melewati jalur Pekanbaru dan Jambinya yang tutup," terang Suwarso lagi.
Untuk jarak pandang di Batam sendiri saat ini sudah normal yakni diatas lima kilometer.
Hal itu dikarenakan hujan yang mengguyur Batam dalam dua hari terakhir.
Hal tersebut juga dibenarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bandara Hang Nadim.
Setelah beberapa hari yang lalu jarak pandang hanya 1.500 - 1.600 meter saja, kondisi itu pun membaik menjadi 5.000 meter dan sekarang diatas 8.000 meter.
"Hujan kemarin membuat udara bagus. Sekarang jarak pandang sudah diatas 8.000 meter," terang Kepala Satasiun BMKG Hang Nadim, Philip Mustamu melalui Kepala Seksi Data Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam, Tri Agus Pramono.
Ditambahkan Tri, posisi Kepri yang merupakan wilayah nonzone potensi terjadinya hujan selalu ada disetiap bulan.
"Walaupun tidak tiap hari. Untuk angin sekarang masih bertiup arah tenggara-barat daya dengan kecepatan 10 hingga 30 kilometer perjam," tutupnya. (*)
