Hari Ini Kabut Asap Pekat Lagi, Polda Kepri Bagikan Masker ke Nelayan
Tim Polair turun ke pulau-pulau menemui nelayan,anak sekolah, dan warga yang biasa bepergian dengan menggunakan sampan terbuka untuk membagikan masker
Laporan Tribunnews Batam, Wahib Wafa
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Polair Polda Kepri bagikan masker ke sejumlah warga Hiterland di Kepri.
Tim Polair turun ke pulau-pulau menemui nelayan, anak sekolah, dan warga yang biasa bepergian dengan menggunakan sampan terbuka untuk membagikan masker.
Beberapa lokasi yang didatangi adalah pulau-pulau pinggiran yang ada di Tanjungpinang, Karimun, Belakangpadang, dan Batam.
"Kita bagikan masker kepada warga yang tinggal di hinterland. Mereka yang biasanya beraktivitas menggunakan jasa transportasi kapal pancung. Selain itu juga ada anak-anak sekolah dan nelayan di Karimun," ungkap Kasat patroli Polair Polda Kepri AKBP Danu Waspodo di kantornya, Sekupang, Selasa (22/9/2015).
Dikatakan Danu, kabut asap kiriman Sumatera daratan kembali mendera langit Kepri, Selasa hari ini.
Patroli Polair di wilayah Kepripun menambah durasi patroli di lapangan.
Hal itu dilakukan, mengingat aktivitas transportasi laut di Batam cukup padat.
"Patroli lebih kita seringkan dengan terus memutar wilayah-wilayah laut. Upaya ini agar kapal-kapal tertib dan tetap mematuhi aturan perlalulintasan laut saat kondisi seperti ini," ujar Danu lagi.

Foto: Tim Polair turun ke pulau-pulau menemui nelayan,anak sekolah, dan warga yang biasa bepergian dengan menggunakan sampan terbuka untuk membagikan masker.
Menurutnya, wilayah laut saat ini masih terkendali, meski asap pada hari ini turun lumayan pekat.
Walaupun belum mengetahui jarak pandang secara pasti, namun secara kasat mata ketebalan asap sudah tampak.
"Patroli kita juga turut memerintah sejumlah kapal yang belum menyalakan lampu navigasi, untuk segera menyalakanya. Karena ini penting bagi keselamatan dan kontrol pemberitahuan kepada kapal-kapal yang berada di sekitarnya," katanya lagi.
Ia menambahkan, kapal transportasi domestik atau kapal penumpang untuk dapat mengurangi laju kecepatannya, seperti kapal bout, pancung dan feri, baik domestik maupun internasional. (*)
