Dampak Kabut Asap, Jadwal Pelayaran Batam dan TPI di Majukan

adwal kapal yang berlayar terakhir dimajukan. Selama ini kapal berlayar terakhir pada pukul 18.00 WIB

zoom-inlihat foto Dampak Kabut Asap, Jadwal Pelayaran Batam dan TPI di Majukan
Istimewa
Penumpang kapal sabang marindo saat kapal kandas di sekitar Pulau Kubung
Laporan Tribunnews Batam, Thomm Limahekin
TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG - Karamnya kapal Sabang Marindo pada Rabu (23/9/2015) malam membuat Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang harus mengambil kebijakan lain, mulai Kamis (24/9/2015).
Syafril, petugas KSOP Tanjungpinang yang mengawasi pelayaran kapal dengan rute Tanjungpinang-Batam mengatakan kebijakan yang diambil adalah untuk mempercepat jadwal keberangkatan pelayaran terakhir. 
Kebijakan tersebut diberlakukan untuk kapal yang berlayar terakhir dalam sehari baik dari Batam maupun Tanjungpinang (TPI).
"Jadwal kapal yang berlayar terakhir dimajukan. Selama ini kapal berlayar terakhir pada pukul 18.00 WIB. Sekarang, jadwalnya dimajukan pada pukul 17.30 WIB. Ini berlaku untuk kapal dari Batam dan Tanjungpinang," jelas Syafril kepada Tribun, Kamis.
Selain mempercepat pelayaran kapal, KSOP Tanjungpinang juga mengingatkan para nahkoda untuk memperhatikan prosedur keselamatan pelayaran. 
Syafril secara khusus menegaskan bahwa sebelum berlayar para nahkoda harus mengecek kembali, GPS dan alat-alat navigasi lainnya.
"Mereka juga diharapkan supaya selalu berkomunikasi dengan kami. Ini penting. Kalau terjadi apa-apa di laut, kami bisa tahu lebih awal dan berkoordinasi dalam memberikan bantuan," ungkap Syafril secara menginformasikan bahwa kebijakan ini dikeluarkan akibat efek kabut asap yang masih menyelimuti wilayah Kepri.
Efek kabut asap tersebut nyaris mendatangkan musibah bagi kapal Sabang Marindo yang berlayar dari Tanjungpinang ke Batam pada Rabu (23/9) pukul 17.45 WIB.
 
Kapal yang memuat 45 penumpang itu karam di pulau Kubung atau beberapa mil saja memasuki pelabuhan Telaga Punggur Batam.
Insiden tersebut tidak sampai memakan korban jiwa. Namun, para penumpangi yang berlayar di kapal tersebut menjadi panik dan menunggu sekitar 2 jam sebelum dievakuasi ke kapal Gembira 5 yang datang dari pelabuhan Punggur.
"Kapalnya tersesat dan kandas. Kapal berlayar tidak sesuai jalur biasanya atau sekitar beberapa meter saja dari daratan. Kapal kandas di laut dangkal dengan tinggi permukaan laut dari dasar laut hanya beberapa centimeter saja," ungkap Herman, seorang penumpang.(*)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved