Dampak kabut Asap Buat Pemerintah Liburkan Pelajar TK dan PAUD di Kepri

Sudah ada surat edaran provinsi, kalau diserahkan ke masing-masing daerah, tapi kita di kota belum ada keputusan.

TRIBUN/MUHAMMAD IKHSAN
Dok-Ilustrasi 

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Pemerintah Kepri meliburkan seluruh aktivitas belajar mengajar para pelajar TK dan PAUD. Libur ini dilakukan setelah kabut asap kiriman yang makin pekat.

Menurut Wakil Walikota Batam, Rudi, sudah ada surat edaran dari Pemprov yang menyerahkan keputusan libur sekolah diserahkan ke masing-masing daerah (kabupaten/kota).

"Sudah ada surat edaran provinsi, kalau diserahkan ke masing-masing daerah, tapi kita di kota belum ada keputusan. Kecuali kalau ISPU sudah di atas 300 itu wajib libur. Kalau sekarang tertinggi 257 saja, belum sampai titik puncak," ucapnya.

Meski belum meliburkan anak-anak sekolah, Rudi mengatakan sudah ada pertemuan antara dinas-dinas terkait seperti Disdik, Bapedal, Dinkes mengenai hal tersebut.

Rudi mengungkapkan ada usulan meliburkan siswa dari sekolah, minimal untuk anak-anak di tingkat TK atau PAUD.

"Sudah ada dibicarakan, dan sudah dilaporkan sama pak Muslim ke saya. Ada usulan minimal anak TK sama PAUD itu yang diprioritaskan untuk diliburkan. Tapi kita tetap menunggu keputusan pak wali. Pak wali yang bisa memutuskan," ucap Rudi.

Walaupun mengaku belum mengeluarkan edaran resmi, namun sudah ada beberapa sekolah yang meliburkan siswanya. Hal itu seperti yang dilakukan TK Yos Sudarso.

Lusi, Kepsek TK Yos Sudarso mengatakan mengenai kabut asap yang melanda Batam cukup banyak memberikan imbas pada kesehatan anak didiknya.

"Yang sekolah di sinikan bukan dari komplek sini (Batam Centre) saja, tapi ada juga yang dari Tiban, Batuaji, Sekupang, yang perjalanan jauh ke sini. Terus ada himbauan dari dinas juga yang boleh meliburkan anak kalau dianggap perlu," ujar Lusi.

TK Yos Sudarso memutuskan untuk meliburkan siswanya selama tiga hari ke depan, bahkan pihak sekolah ikut membagi-bagikan masker kepada anakk-anak.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana mengatakan bahwa dirinya sudah memberi petunjuk agar setiap daerah mengambil keputusan libur sekolah secara lokal
per lokal saja.

Pasalnya, antara daerah satu dengan yang lain pasti merasakan kepekatan asap yang berbeda-beda setiap hari.

"Tak habis-habisnya orang tanya asap, kita bilang mau ditertibkan atau tindak hukum pun tak tepat juga, karena sumber asap bukan di Kepri. Tapi Saya beri petunjuk supaya keputusannya diambil lokal saja. Kalau Lingga merasa asap pekat silahkan liburkan, kalau Karimun merasa pekat liburkan saja. Jadi tidak secara umum semua Kepri diliburkan anak sekolahnya," tutur Agung di kantor BP Batam.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved