Jembatan Satu Dompak Roboh

Profesor Jodhi Firmansyah Ungkapkan Rasa Malu

Insiden tersebut dianggapnya sebagai suatu musibah yang pertama kali dialaminya selama puluhan tahun membangun jembatan

Istimewa
Kondisi Jembatan Satu Dompak Tanjungpinang yang Roboh 
Laporan Tribunnews Batam, Thomm Limahekin
TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG - Pemimpin Managemen Konstruksi Profesor Jodhi Firmansyah mengungkapkan rasa malunya di hadapan anggota Komisi III DPRD Kepri, Senin (5/10/2015) siang. 
Ahli jembatan itu, secara terbuka mengakui bahwa insiden yang terjadi pada segmen P-7 Jembatan I Pulau Dompak ini sempat membuatnya terganggu. 
Insiden tersebut dianggapnya sebagai suatu musibah yang pertama kali dialaminya selama puluhan tahun membangun jembatan.
"Sebenarnya saya malu atas musibah ini," ujar Jhodi singkat.
Ungkapan ini lahir justru ketika Jhodi dilontarkan kritik pedas oleh Irwansyah, anggota Komisi III DPRD Kepri yang begitu heran akan insiden tersebut.
Irwansyah bahkan membandingkan proyek Jembatan I dengan Proyek Jembatan Barelang dengan tingkat kerumitan lebih tinggi, namun bisa dibangun tanpa insiden yang serius.
Kepada Tribun, Jhodi mengaku sudah puluhan tahun membangun jembatan. Dalam kurun waktu itu, puluhan jembatan dengan tingkat kerumitan yang lebih tinggi dari Jembatan I pun sudah dibangunnya berulang kali. 
Namun, baru kali ini mengalami insiden yang sungguh berada di luar dugaannya.
Dia bahkan mengaku turut langsung dalam pembangunan jembatan-jembatan Barelang. Di sini dia sempat berbangga di hadapan para wakil rakyat itu. 
Dia mengatakan, bagian bawah jembatan-jembatan di daerah Barelang itu memang dibangun oleh perusahaan asing. Namun, bagian atas dibangun oleh perusahaan Indonesia. Konstruksi bagunan itu malah masih kokoh hingga saat ini.
"Saya termasuk salah seorang yang membangun Jembatan Barelang," ungkap Jodhi.
"Nah, baru kali pertama saya mendapat masalah ini. Nanti kita investigasi dulu baru kita tahu seperti apa tingkat masalahnya," ungkap ahli jembatan itu sambil memandang bangunan Jembatan I dari sisi Pulau Dompak seraya mengisap sebatang rokok.
Saat ini Jhodi menjadi seorang ahli jembatan di Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri dari Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB). 
Dia juga dipercayakan sebagai Leader Managemen Konstruksi Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) Pulau Dompak-Pulau Bintan.
Proyek Jembatan I ini seakan menjadi taruhan bagi Jhodi, setidaknya di hadapan Irwansyah yang sedikit mengusik keterangannya sebagai seorang profesor yang begitu ahli dalam pembangunan jembatan. 
Sadar akan kemampuannya, Jhodi pun menjamin bahwa jembatan yang sempat bermasalah itu memiliki kualitas yang bisa dipertannggungjawabkan.
"Kita lihat saja nanti pada saat loading test. Biasanya loading test dilakukan sebelum serah terima jembatan. Kalau diminta loading tesnya seberat 100 ton, kami akan naikkan jadi 120-150 ton di atas jembatan itu," tegas profesor yang sudah puluhan tahun berkecimpung dalam pembangunan jembatan ini. (*)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved