Terjaring Operasi, Puluhan Pelajar Langsung Sedih dan Menangis

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Operasi Zebra Seligi dengan sasaran kelengkapan kendaraan bermotor, menjaring banyak pengendara yang masih berstatus sebagai pelajar di Tanjungpinang, Rabu (4/11/2015) sore.

Dari pantauan Tribun Batam, puluhan pelajar yang terjaring tersebut tidak bisa berkutik ketika sepeda motornya ditahan.

Mereka hanya bisa bediri (bengong) ketika semua surat kendaraan ditahan dan kendaraannya dinaikkan ke truk untuk dibawa ke Satuan Lalulintas Kepolisian Resort (Polres) Tanjungpinang.

Berbagai ekspresi yang ditunjukkan oleh para pelajar ini. Ada yang tampak sedih dan ada pula yang berusaha mencari cara untuk lolos dari razia tersebut.

"Sepeda motor kami ditahan. Karena kami gak pakai helm," ujar seorang siswi SMA dengan nada suara datar kepada teman wanitanya.

Tidak jauh dari situ, beberapa siswi lain berdiri berkelompok. Mereka terlihat murung dan tidak bisa berbuat banyak setelah sepeda motornya diangkut oleh truk.

"Kami tak ada SIM. Jangan tanya banyak lah," ungkap seorang siswi yang mengenakan pakaian olahraga.

Selain para siswi ini, ada juga sejumlah siswa yang tampak berdiri di sekitar meja administrasi.

Beberapa di antara mereka terdengar coba menelepon Orangtuanya agar datang menjemputnya.

"Pak, ini Bapak mau omong," ungkap seorang siswa berpakaian batik, namun tidak ditanggapi anggota polisi yang hadir.

Operasi Zebra Seligi 2015 ini digelar selama 14 hari dan berakhir pada Rabu (4/11) ini. Pada hari terakhir, operasi melibatkan anggota TNI-Polri.

"Operasi Zebra Seligi ini berlangsung selama 14 hari dan berakhir hari ini. Nah, baru kali ini kami bisa menggelarnta bersama kawan-kawan dari TNI," ungkap Kepala Unit (Kanit) Patroli Satuan Lalulintas Polres Tanjungpinang, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Sugiono.

Dalam operasi itu, ada 30 kendaraan bermotor yang terjaring. Pemilik kendaraan bermotor tersebut diketahui tidak membawa kelengkapan kendaraannya.(*)