Direktur di BP Batam Diduga Gabung ISIS

Keluarga Djoko Sempat Pamitan ke Tetangga untuk Pergi Umrah Akhir Agustus Lalu

Keluarga Djoko, terakhir berpamitan kepada warga karena hendak melaksanakan ibadah Umroh ke Tanah Suci, pada akhir Agustus lalu.

Istimewa/FB DWi Djoko Wiwoho
Dwi Djoko Wiwoho dan keluarga besarnya 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Sebelum dinyatakan menghilang dan diduga gabung ke ISIS, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan Kawasan Batam, Dwi Djoko Wiwoho, sempat pamitan ke tetangga di sekitar rumahnya, di Perumahan Kartini, Batam.

Seorang tetangga Djoko yang tidak mau namanya disebutkan, mengatakan, keluarga Djoko, terakhir berpamitan kepada warga karena hendak melaksanakan ibadah Umroh ke Tanah Suci, pada akhir Agustus lalu.

Mulai saat itu, Djoko dan keluarganya tidak pernah muncul lagi di rumahnya.

"Terakhir, mereka minta izin hendak melaksanakan Umroh. Tetapi sampai saat ini tidak ada kabar," terang tetangga Djoko yang ditemui Tribun Batam, Kamis (5/11/2015).

Diberitakan sebelumnya, DJoko bersama istri, anak dan keluarga dari istrinya masuk ke Suria melalui Turki dengan visa turis.

Djoko Wiwoho yang sejak Agustus lalu berstatus cuti kerja dari BP Batam, seharusnya mulai bekerja kembali tanggal 2 September 2015.

Namun hingga, Rabu (4/11), yang bersangkutan tidak kembali bekerja, bahkan tidak bisa dihubungi meski pihak PB Batam.

Sumber di BP Batam menyebutkan, Djoko diduga kuat dan telah diketahui oleh pihak kepolisian jika bergabung dengan ISIS.

Disebutkan, beberapa waktu lalu pihak Densus 88 Mabes Polri sudah mengambil keterangan ke BP Batam.

Dugaan bergabungnya Dwi Djoko Wiwoho dengan kelompok militan ISIS di Suriah, ternyata sudah diketahui oleh keluarganya besarnya.

Bahkan beberapa diantaranya mengaku sedih dan menangisi kepergian keluarga besar mereka tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang rekan sekerja Dwi Djoko Wiwoho yang enggan disebutkan namanya kepada Tribun Batam, Rabu (4/11/2015) malam.

Menurutnya, seluruh keluarga sangatlah sedih dan kerap menangis.

"Seluruh keluarga besarnya panik dan sedih. Karena tidak ada kabar darinya (Dwi Djoko Wiwoho). Bahkan ponselnya pun tidak bisa dihubungi," terangnya.

Ia juga mengatakan bahwa istri Dwi Djoko sangatlah fanatik dan memiliki kebiasaan tertutup.

"Bahkan seluruh karyawan juga tahu, kalau istri Pak Djoko jarang bergaul dengan istri-istri dari bawahannya maupun setingkat pimpinan dalam berbagai acara. Dan seingat saya pun, Pak Djoko jarang mebawa serta istrinya dalam setiap acara-acara yang digelar oleh BP Batam," terang sumber Tribun. (*)

Baca Liputan Lebih Mendalam tentang Dwi Djoko Wiwoho pada Edisi Cetak Tribun Batam yang terbit Jumat (6/11/2015)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved