Direktur di BP Batam Diduga Gabung ISIS
Sahabat Karib Djoko Terkejut Mendengar Djoko Gabung ke ISIS
"Terkejutlah. Saya tidak percaya jika Pak Djoko gabung ISIS,"kata Dendi yang kini menjabat Kabid Komersil di Bandara Hang Nadim Batam.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kabar dugaan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan Kawasan Batam, Dwi Djoko Wiwoho, bergabung dengan organisasi Negara Islam atau ISIS di Suriah, membuat teman dekatnya, Dendi Gustinandar, terkejut dan syok.
Ditemui Tribun Batam, Kamis (5/11/2015), Dendi mengaku terkejut dan tidak percaya sahabat karibnya itu gabung ke ISIS.
"Terkejutlah. Saya tidak percaya jika Pak Djoko gabung ISIS,"kata Dendi yang kini menjabat Kabid Komersil di Bandara Hang Nadim Batam.
Dendi menceritakan, dirinya dan Djoko memang sangat dekat.
Bahkan, keduanya telah menjadi teman akrab sejak pertama kali masuk dan bekerja di BP Batam yang dulunya bernama Badan Otorita Batam, tepatnya sejak tahun 2001.
Di BP Batam, keduanya bekerja dalam satu tim sampai 2011 lalu.
Setelahnya, baik Djoko dan Dendi dipercaya menjabat kedudukan lain.
Dimana Djoko tetap di BP Batam sebagai pejabat humas, kemudian diangkat menjadi Direktur PTSP.
Sedangkan Dendi diberi jabatan di Bandara Hang Nadim Batam.
Diberitakan sebelumnya, DJoko bersama istri, anak dan keluarga dari istrinya masuk ke Suria melalui Turki dengan visa turis.
Djoko Wiwoho yang sejak Agustus lalu berstatus cuti kerja dari BP Batam, seharusnya mulai bekerja kembali tanggal 2 September 2015.
Namun hingga, Rabu (4/11), yang bersangkutan tidak kembali bekerja, bahkan tidak bisa dihubungi meski pihak PB Batam.
Sumber di BP Batam menyebutkan, Djoko diduga kuat dan telah diketahui oleh pihak kepolisian jika bergabung dengan ISIS.
Disebutkan, beberapa waktu lalu pihak Densus 88 Mabes Polri sudah mengambil keterangan ke BP Batam.
Dugaan bergabungnya Dwi Djoko Wiwoho dengan kelompok militan ISIS di Suriah, ternyata sudah diketahui oleh keluarganya besarnya.
Bahkan beberapa diantaranya mengaku sedih dan menangisi kepergian keluarga besar mereka tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang rekan sekerja Dwi Djoko Wiwoho yang enggan disebutkan namanya kepada Tribun Batam, Rabu (4/11/2015) malam.
Menurutnya, seluruh keluarga sangatlah sedih dan kerap menangis.
"Seluruh keluarga besarnya panik dan sedih. Karena tidak ada kabar darinya (Dwi Djoko Wiwoho). Bahkan ponselnya pun tidak bisa dihubungi," terangnya.
Ia juga mengatakan bahwa istri Dwi Djoko sangatlah fanatik dan memiliki kebiasaan tertutup.
"Bahkan seluruh karyawan juga tahu, kalau istri Pak Djoko jarang bergaul dengan istri-istri dari bawahannya maupun setingkat pimpinan dalam berbagai acara. Dan seingat saya pun, Pak Djoko jarang mebawa serta istrinya dalam setiap acara-acara yang digelar oleh BP Batam," terang sumber Tribun. (*)
Baca Liputan Lebih Mendalam tentang Dwi Djoko Wiwoho pada Edisi Cetak Tribun Batam yang terbit Jumat (6/11/2015)