Hanya Beras Impor yang Harganya Naik di Tanjungpinang
"Kita sudah cek ke sembilan distributor (beras-red) lokal atau domestk tidak ada gangguan," kata Teguh
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Harga beras di tingkat pengecer di Kota Tanjungpinang mengalami kenaikan. Kenaikan sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir.
Kenaikan harga beras diduga terjadi karena dampak larangan impor beras oleh pemerintah dan diperketat pengawasan peredaran beras oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai.
Pantauan di sejumlah pengecer, Senin (9/11/2015), meskipun harga beras mengalami kenaikan namun stok beras yang dijual masih banyak dan belum terjadi kelangkaan.
Sementara kenaikan harga beras berkisar dari Rp500-2.000 per kilogramnya.
Di antaranya beras Burung Merak yang mengalami kenaikan Rp1.500 perkilonya. Harga beras ini sebelumnya dijual pengecer Rp11. 500 perkilo namun saat ini naik menjadi 13.000.
Selain itu, beras Sunkist yang semula dijual Rp8.500-Rp9.000 saat ini menjadi Rp11.500 perkilogramnya. Sementara beras Super yang semula 8.000-an saat ini naik menjadi Rp11.000.
Sejumlah pedagang, mengaku menaikkan harga jual beras, karena mereka juga membeli beras dari agen sudah mengalami kenaikan. Bahkan sejumlah pedagang memperkirakan kenaikan beras masih akan terjadi.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Penanaman Modal dan Ekonomi Kreatif Kota Tanjungpinang Teguh Susanto mengatakan kenaikan beras yang terjadi di Tanjungpinang hanya pada beras impor.
Sedangkan beras lokal masih setabil. Jika pun mengalami kenaikan tidak begitu mencolok. Kenaikan beras impor ini terjadi karena stok beras impor langka.
"Kita sudah cek ke sembilan distributor (beras-red) lokal atau domestk tidak ada gangguan," katanya, Senin (9/11/2015).