Direktur di BP Batam Diduga Gabung ISIS

Djoko Akui Gabung ISIS, Kirim SMS ke Pimpinan BP Batam

"Tolong disampaikan kepada orangtua saya bahwa saya akan berhijrah dan akan bergabung dengan Daulah Islam atau ISIS," kata Anton di kantornya

Editor: Mairi Nandarson
tribunnews batam/facebook
Dwi Djoko Wiwoho 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho dipastikan bergabung dengan kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Anton Charliyan mengatakan, setelah meninggalkan rumah dan kantornya, Djoko mengirimkan pesan singkat kepada atasannya.

Djoko minta sang atasan menyampaikan pesan singkat tersebut kepada orangtuanya.

"Tolong disampaikan kepada orangtua saya bahwa saya akan berhijrah dan akan bergabung dengan Daulah Islam atau ISIS," kata Anton di kantornya, Selasa (10/11/2015) siang.

Sebelum itu, menurut Anton, Djoko sudah berperilaku aneh.

Dia mengajukan cuti panjang ke kantornya. Djoko tidak menjelaskan alasan cuti panjangnya tersebut.

"Ternyata sampai hari ini dia tidak kembali," ujar Anton.

Seiring dengaan itu, Anton melanjutkan, Djoko juga mengajukan permohonan visa untuk pergi ke Belanda.

Tapi ketika DDW menghilang dari rumah dan kantornya, visa itu tidak dibawa dan hanya ditinggal di rumahnya saja.

Terakhir, polisi mengindikasi Djoko dan sang istri berangkat ke Suriah melalui Turki.

Sebelumnya, Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brigjen (Pol) Hamidin mengatakan, DDW sudah diidentifikasi sejak beberapa bulan lalu oleh petugas BNPT.

Ia menyebutkan, saat ini Djoko dan keluarganya sudah tidak berada di Indonesia. Mereka diduga sudah berada di Irak.

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, jika sudah dipastikan yang bersangkutan benar-benar bergabung dengan ISIS, kepolisian tidak akan berupaya memulangkannya lagi.

"Kalau sudah pasti ke sana ngapain lagi dicari dan dipulangkan," ujar Badrodin di Kompleks Mabes Polri Senin (9/11/2015).

Badrodin menambahkan, polisi hanya akan memasukan nama Djoko ke bidang intelejen.

Hal itu penting demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di masa yang akan datang.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved