Direktur di BP Batam Diduga Gabung ISIS
Dwi Djoko Wiwoho Sosok Pria yang Rajin Bersedekah
Orangnya luar biasa di mata saya. Suka bersedekah dan berbagi kepada orang lain
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Misteri menghilangnya Direktur PTSP BP Batam Dwi Djoko Wiwoho masih menjadi tanda tanya besar bagi orang-orang di lingkungan kerjanya.
Seperti halnya, Dendi Gustinandar yang kini menjabat sebagai Kabid Komersil Bandara Hang Nadim masih belum percaya.
"Setelah melihat kabar dari BNPT dan Polri atau orang-orang yang berkompeten, dalam hati kecil saya bilang tidak percaya. Saya orang yang begitu dekat sejak 14 tahun bekerja bersamanya," ujar Dendi Gustinandar saat dihubungi Tribun Batam.
Dia juga mengaku sebagai kawan yang dekat dengan Djoko. Ia dikenal rajin sedekah, pluralis, menghormati semuanya, tak pernah membeda-bedakan terlihat dari sosok Dwi Djoko.
Selama 14 tahun lamanya mengenal sekaligus berkawan dekat, Dendi tak pernah melihat keanehan yang muncul pada dirinya.
Selama waktu itu, 10 tahun Dendi menjadi bawahan Djoko. Kemana Djoko pergi, entah itu tugas luar kota maupun luar negeri, dia selalu mendampinginya. Bahkan untuk tidur satu kamar pun seringkali jika ia tugas keluar daerah.
"Selama 10 tahun saya bekerja untuk beliau. Tidak ada sama sekali muncul keanehan dari sosok beliau. Orangnya luar biasa di mata saya. Suka bersedekah dan berbagi kepada orang lain. Termasuk saya," ungkapnya lagi.
Memang, diakui Dendi, ada hal yang menurutnya tertutup dan menjadi privasi di antara mereka. Yaitu sosok Ratna yang tak lain istri Dwi Djoko. Dia mengaku Djoko tertutup masalah istrinya.
"Hanya satu itu aja masalah keluarga, istri dan anak-anaknya yang tak pernah dia ceritakan. Memang itu pribadi masing-masing termasuk saya juga. Tapi kalau sikap beliau selama saya mengenalnya dalam pergaulan pekerjaan, tidak pernah tertutup," tuturnya.
Hal yang paling teringat baginya, ketika Dendi ditolong ongkos balik ke kampung halamannya plus dengan tambahan uang untuk acara pernikahannya.
"Dia mudah memberi. Bahkan waktu saya masih bujang mau pulang ke kampung, dia kasih tiket pesawat. Dulu saya masih ingat pulang dengan pesawat Mandala," ungkapnya.
Kebaikan Djoko selalu muncul di waktu dan tempat yang tidak terduga. Dendi mengingat ketika tugas diluar kota denganya.
Di dalam perjalanan, ada sopir taksi yang ia tumpangi menceritakan kondisi keluarganya yang sangat membutuhkan bantuan, ia pun tak segan-segan merogoh kocek.
"Ada tuh sopir taksi yang menceritakan ekonominya. Beliau yang merasa iba langsung memberi uang ratusan ribu kepadanya. Tanpa dipikir bohong atau tidak. Dia rajin sekali sedekah," kenangnya.
Dendi mengaku sedih dengan kondisi kekinian sebagaimana kabar yang dirilis dari Polri maupun BNPT yang menyatakan bahwa Djoko telah bergabung dengan ISIS.
Bahkan, kabar terakhir di media nasional, Kapolri yang telah melacak keberadaannya menyatakan tidak akan melakukan pencarian lagi karena sudah di Turki ataupun Suriah, yang kini tengah ramai dengan pemberitaan tengan aksi kelompok ISIS. (*)