Beras Impor Masuk Jakarta, Warga Batam Jangan Senang Dulu, Kata Yudi Kurnain
Belum diketahui pasti apakah beras impor itu untuk cadangan raskin atau memang untuk kebutuhan kalangan menengah
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Masuknya beras impor asal Vietnam ke gudang Bulog di Jakarta mungkin membawa angin segar bagi masyarakat Batam, dan Kepri.
Namun, Ketua Komisi II DPRD Batam, Yudi Kurnain meminta pemerintah maupun masyarakat jangan langsung gembira mendengar hal itu.
Pasalnya, belum diketahui pasti apakah beras impor itu untuk cadangan raskin atau memang untuk kebutuhan kalangan menengah.
"Kita cek dulu ke Bulog mengenai kondisi beras itu. Apakah itu beras raskin, atau jenis yang biasa kita makan. Kita belum cek ke sana. Walau informasinya nanti beras impor itu akan disebar ke gudang-gudang bulog di daerah," ujar Yudi Kurnain.
Menurut dia, jika memang beras impor itu dapat memenuhi kebutuhan standar masyarakat Batam, serta harganya juga mampu menahan gejolak di pasar, maka itu merupakan solusi baik dari pusat.
"Tidak jadi masalah kalau itu memang hanya diperbolehkan didistribusikan Bulog. Asalkan standar beras sesuai, dan harganya juga sesuai, karena yang terpenting ada jaminan stok buat kita.
Kalau ternyata berasnya untuk raskin, atau harganya tetap mahal, saya rasa itu bukan solusi," tutur Yudi.
Yudi berpendapat, tidak jadi masalah seandainya beras impor hanya didistribusikan Bulog. Asalkan, ketersediaan, standar kualitas dan harga beras sama dengan yang biasa dikonsumsi masyarakat selama ini.
"Sebab saya ragu, kalau beras impor datang ke Jakarta dulu, baru disebar ke Batam, apa tidak tinggi biayanya," ujar Yudi.
Yudi berjanji secepatnya komisi II akan segera memanggil bulog untuk menanyakan hal itu.
Anggota Komisi II, Ucok Tambusai mengatakan harusnya impor beras bisa dilakukan langsung di Batam, agar proses penyaluran lebih cepat.
"Kalau dipegang Bulog sendiri, apa bisa dijamin distribusinya. Jalur distribusi panjang juga akan memakan biaya. Kemudian pelayanan bulog nanti kepada distributor-distributor beras bagaimana, apa bisa melayani 24 jam.
Kalau ada jaminan pelayanan bulog baik, tidak masalah. Kita minta pemerintah jeli melihat ini," kata Ucok Tambusai.(*)