Sebelum Pencuri Aslinya Tertangkap, Rupanya Polisi Salah Tangkap Khairul
Saat itu saya ditanyai seputar kejadian pencurian di Gogok. Karena merasa itu bukan saya, ya saya tak mau mengaku lah
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, SELATPANJANG – Di balik penangkapan pelaku pencurian Indra dan Herman di rumah Kades Gogok Sugianto, beberapa oknum polisi jajaran Mapolsek Tebingtinggi Barat sempat salah tangkap pelakunya.
Polisi sempat menangkap Khairul (30). Menurut pengakuannya, Rabu (11/11/2105) sekitar pukul 15.00 WIB, dirinya mendapat telepon dari seseorang perempuan yang tidak dikenalnya.
Kemudian perempuan itu mengajak Khairul untuk menjempunya di Kedai Kopi Valentine yang terletak di Sungai Juling, Selatpanjang.
Setelah Khairul tiba di sana, ia kaget bukan kepalang. Pasalnya, bukan perempuan yang menghampirinya, tapi lima orang polisi yang bertugas di Polsek Tebingtingi Barat dan langsung memegang tangannya.
“Saat itu saya ditanyai seputar kejadian pencurian di Gogok. Karena merasa itu bukan saya, ya saya tak mau mengaku lah,” jelas Khairul di hadapan puluhan wartawan saat hendak membuat laporan di Propam (Provesi dan Pengamanan) Polres Meranti, Kamis siang.
Khairul yang bersikeras tak mengakui perbuatan pencurian seperti yang dituduhkan, kemudian ia diborgol dan dibawa ke rumah Indra di Jalan Jalan Dorak. Di rumah tersebut ada Indra dan Herman, mereka bertiga dikonfrontasi. Dari hasil konfirmasi itu, ketiganya belum mengakui perbuatan.
Alasan tidak mengaku, beberapa menit kemudian mereka bertiga digiring ke Mapolsek Tebingtinggi Barat. “Selama di motor saya ditodong pistol di bagian pantat, dimaki-maki dan terus dipaksa untuk mengaku telah mencuri,” aku Khairul lagi.
Setelah beberapa jam diintrogasi, akhirnya dua tersangka pencurian di rumah Kades tersebut Indra dan Herman, mengaku kalau si Khairul tidak terlibat. Setelah itu, Kapolsek itu pun segara memerintah anggotanya untuk melepas borgol dan menyuruh korban memakai kembali celananya. (*)
