Ledakan di Depan Sarinah Thamrin

Kapolri Nyatakan Aksi Teror di Sarinah Terkait Teroris Poso yang Pro-ISIS

"Ya kalau ditanya ada kaitannya atau tidak, saya jawab ada. Karena Santoso itu juga pro ISIS," kata Badrodin

Editor: Mairi Nandarson
Istimewa
Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti membenarkan aksi teror di Sarinah, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2016) kemarin ada kaitannya dengan Santoso.

Pasalnya beberapa bulan lalu, sempat beredar suara rekaman ancaman yang diduga gembong teroris Santoso di media sosial.

Dalam rekaman itu, Santoso mengancam akan meledakkan Polda Metro Jaya.

Bahkan beberapa pejabat tinggi Polri termasuk Kepala Densus 88 Antiteror Polri jadi target mereka.

"Ya kalau ditanya ada kaitannya atau tidak, saya jawab ada. Karena Santoso itu juga pro ISIS," kata Badrodin, Jumat (15/1/2016) di Mabes Polri.

Dikatakan dia, pihaknya pun sudah melakukan penindakan terhadap teroris di Poso.

"Bahkan tadi pagi pun kami lakukan Penindakan di Poso, anggotanya Santoso ada yang ditembak mati," ucapnya.

Tetapi siapa yang ditembak mati tersebut, Badrodin belum mengetahui secara pasti karena jenazah terduga terorismasih berada di atas gunung.

Sebelumnya Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian mengungkapkan pelaku teror bom dan penembakan di Sarinah merupakan kelompok yang berafiliasi dengan jaringan ISIS di Asia Tenggara.

"Jaringan pelaku yang berhubungan dengan kelompok ISIS di Raqqa," ujar Tito saat menggelar jumpa pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Tito menjelaskan, motif dari penyerangan siang tadi karena adanya persaingan merebutkan kekuasaan untuk menguasai jaringan ISIS di Asia Tenggara.

"Jadi Bahrun Naim yang ingin dirikan Kathibah Nusantara di Indonesia. Dia mau jadi leader ISIS di Asia Tenggara," kata Tito.(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved