BKPM Bintan Khawatir Jika Investor Benar-Benar Hengkang
BPMPD Bintan khawatir ancaman investor hengkang benar-benar terjadi bila kepastian dan kenyamanan berinvestasi terus diusik.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG- Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Bintan khawatir ancaman investor hengkang benar-benar terjadi bila kepastian dan kenyamanan berinvestasi terus diusik.
"Semua daerah di Indonesia saat ini bekerja keras mengundang investor masuk. Persaingan antar daerah pun semakin ketat untuk mendapatkan investor. Di Bintan, investor sudah banyak yang masuk, semua pihak mestinya bekerja keras memastikan mereka tetap nyaman berinvestasi,"kata Kepala BPMD Bintan, Mardiah, Jumat (29/1/2016).
Dia menyatakan, dana investasi yang ditanamkan investor di Bintan cukup variatif.
Di dunia pariwisata, potensi yang masih akan digarap yakni kawasan wisata Lagoi, Gunung Kijang dan Timur.
"Ini potensi yang perlu disambut positif. Syaratnya itu, biarkan dulu mereka bekerja, berikan jaminan kepastian berusaha,"kata Mardiah.
Investor yang sudah masuk, kata Mardiah, mengeluhkan sejumlah pihak mengusik kegiatan usaha mereka.
Bahkan beberapa diantara mereka mewacanakan hengkang.
"Ini kiamat jika itu terjadi. Bintan akan menjadi daerah yang dikenal tidak pro investasi. Coba bayangkan sisi lain hengkangnya pemodal, angka pengangguran bertambah tinggi, tingkat perekonomian bakal menurun drastis,"kata dia.
Dikatakannya, banyak investor yang menanamkan modalnya untuk mengembangkan usahanya di bidang pariwisata baik itu resort, villa, hotel, apartemen, restoran, dan pusat perbelanjaan.
Bahkan total keseluruhan investasi yang ditanamkan para investor baik di kawasan wisata di Lagoi, Kecamatan Teluk Sebong, Pantai Trikora dan Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang dan Batu Licin, Kecamatan Bintan Timur ini mencapai miliaran dolar.
Mardiah menegaskan, soal lahan, perizinan dan persyaratan yang kerap dipertanyakan pihak pihak tertentu sebenarnya sudah selesai.
DPRD sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan bahkan sudah kerap rapat bersama soal perizinan, dan lahan. Para legislatif tersebut sudah memahami hal tersebut.
"Dalam rapat itu semua sepakat untuk memberikan atau mendukung investor yang ingin berinvestasi.Jadi tidak ada permasalahan lagi,"katanya. (*)