Kasus Pencabulan Pengajar Agama

Orangtua Korban Sebut Guru Mengaji Itu Menuding Mereka Lakukan Fitnah

Menurut orangtua murid yang menjadi korban, Saefudin kini malah menuding mereka memfitnah dirinya

Editor: Mairi Nandarson
tribun/ianpertanian
Di tempat ini Yayasan milik Saefudin yang digunakan untuk mengajar mengaji dan diduga terjadi tindak pencabulan terhadap sejumlah muridnya. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Saefudin, guru mengaji yang diduga melakukan tindak pencabulan terhadap anak didiknya tampak cemas setelah dilaporkan ke polisi.

Menurut orangtua murid yang menjadi korban, Saefudin kini malah menuding mereka memfitnah dirinya.

"Dia bilang semuanya fitnah. Padahal dia yang buat ulah. Anak-anak kami jadi korban nafsunya," kata orangtua murid yang anaknya menjadi korban.

Ia mengatakan, membuat laporan ke polisi setelah para orangtua sepakat.

"Semalam (Rabu malam) kami antar anak-anak ke sana (kantor polisi) untuk buat laporan. Tiga orang sudah diperiksa polisi termasuk anak saya.
Sementara tiga orang lagi mungkin Kamis sore atau Kamis malam," kata ibu itu.

Kanit Reskrim Polsek Sei Beduk, Bribka Abdon Pasaribu mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab Saefudin melakukan tindak pencabulan terhadap muridnya.

Ia mengatakan, Polsek Sei Beduk menerima laporan dari sejumlah orangtua yang anak-anaknya menjadi korban pencabulan oleh Saefudin di Yayasannya.

Di tempat itu, Saefudin sehari-hari menggunakannya untuk mengajar mengaji bagi anak-anak sekitar.

"Ada orangtua murid ngaji yang melapor ke Polsek, dimana anak-anak mereka dicabuli Saefudin.

Rabu malam sekitar pukul 23.00 WIB, orangtua anak-anak ngaji ini membuat laporan di Polsek Sei Beduk," kata Bripka Abdon Pasaribu.

Dia juga menuturkan belum mengetahui apa penyebab sampai ustaz Saefudin para muridnya ini.

"Kita masih lakukan penyelidikan, apa penyebab Saefudin mencabuli anak murid itu," terangnya.

Dia juga mengatakan pihaknya sedang memanggil korban untuk dimintai keterangan.

"Kita baru dapat keterangan dari beberapa korban. Masih ada korban lainya yang belum dimintai keterangan," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved