RESMI PLN Batam Batal Go Public, Apakah Ada Kaitannya dengan Kenaikan Tarif?
PLN Batam batal melakukan Initial Public Offering (IPO) atau dengan kata lain tidak jadi go public.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- PLN Batam batal melakukan Initial Public Offering (IPO) atau dengan kata lain tidak jadi go public.
Saham-saham PLN Batam yang awalnya direncanakan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI), tidak akan dijual kepada masyarakat umum di pasar bursa saham.
Direktur Utama Bright PLN Batam, Dadan Kurniadipura mengatakan pembatalan tersebut seperti yang diputuskan oleh manajemen baru PLN Persero.
"IPO nggak jadi. Manajemen baru mengatakan tidak ada IPO. Manajemen persero menyatakan belum siap untuk running di bursa,"ujar Dadan ditemui di sela-sela acara Majalah PR Indonesia di Harris Hotel Batam Centre, Kamis (26/5/2016).
Namun demikian, ia menyebutkan pembatalan IPO tersebut tidak berkaitan dengan rencana PLN Batam mengajukan kenaikan tarif.
Menurut dia, untuk kenaikan tarif sudah diajukan tiga bulan lalu, saat mantan Gubernur Kepri, Almarhum Sani masih hidup.
"Nggak. Kalau soal itu (kenaikan tarif), kita pasiflah, karena saat ini Gubernur juga masih baru. Sebenarnya kalau soal itu sudah diajukan dari tiga bulan lalu, kita minta sama dengan harga persero. Dari Rp 900 menjadi Rp 1.325. Sudah sejak UU baru yang menyebutkan diambil alih pemprov, kita sudah lakukan pembahasan," ujar dia.
Adapun dasar usulan kenaikan yang diajukan PLN Batam, karena saat ini perhitungan tarif masih menggunakan kurs dolar di Juni 2014.
"Sekarang dolar sudah berapa?. Sementara energi primer yang kami beli tiap bulan itu pakai dolar. Yah meskipun ada yang bilang kok survive. Memang survive juga, untung yah untung, tapi untungnya berapa. Kami jadi tidak bisa memelihara jaringan, memelihara pembangkit. Itukan butuh dana semua," tutur Dadan.
Dadan berharap tarif PLN Batam bisa disamakan dengan PLN Persero, agar tidak ada kesenjangan juga antara listrik Batam dan Belakangpadang.
"Kita mau kayak PLN Persero sekarang, kalau dolar turun dan harga energi turun, yah turun juga tarifnya. Yang kita ajukan untuk kenaikan tarif rumah tangga saja," ucap dia. (*)