Sepak Terjang Gerakan ISIS

ISIS Terusir dari Manbij, Sejumlah Perempuan Suriah Sorak Sorai dan Buka Niqab Mereka

Para perempuan di Manbij, Aleppo, Suriah utara, pun mencopot niqab yang selama ini diwajibkan ISIS untuk memakainya.

Reuters/Rodi Said
Sejumlah wanita Suriahmencopot nikab-nya setelah ISIS terusir dari desa mereka oleh koalisi AS dan oposisi Suriah. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, MANBIJ- Kaum perempuan telah mencopot niqab (penutup kepala dan wajah berwarna hitam) setelah desa mereka di pinggiran Manbij, Aleppo, Suriah utara, dibebaskan dari kendali kelompok penjahat Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Pasukan oposisi Suriah yang didukung AS telah mengepung Manbij dan berusaha membebaskannya dari cengkraman ISIS, seperti dilaporkan The Independent.

Kemajuan itu telah dibuat dan oposisi Suriah dibantu serangan udara AS telah mencapai desa di sekitar Manbij dan pencapaian itu dirasakan oleh warga desa-desa di sekitarnya.

Kaum perempuan menyambut gembira kemenangan oposisi dan koalisi Suriah yang berhasil mengusir ISIS dari desa-desa mereka.

Para perempuan di desa-desa itu pun mencopot niqab yang selama ini diwajibkan ISIS untuk memakainya.

Sebuah desa di pinggiran kota Manbij telah dibebaskan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS pada hari Jumat pekan lalu.

Selama mengendalikan kota Manbij dan desa-desa sekitarnya, ISIS menerapkan aturan super ketat, termasuk persyaratan untuk mengenakan pakaian hitam bagi perempuan.

Kaum perempuan juga diharuskan untuk mengenakan nikab, yang biasanya jarang dilakukan selain hanya menggunakan jilbab atau kerudung.

SDF telah benar-benar mengepung Manbij, memotong rute distribusi logistik ISIS ke dan dari Manbij, menjelang serangan yang direncanakan untuk merebut kembali kota.

Manbij pertama kali diambil ISIS pada 2014, dan telah menjadi lokasi strategis untuk jalur suplai kelompok ekstremis antara perbatasan Turki dan kubu utama mereka di Raqqa.

Sekitar 15.000 warga diyakini telah meninggalkan Manbij sejak ISIS mengambil alih kota tahun 2014, namun 5.000 jiwa diperkirakan masih bertahan di kota itu.

SDF, koalisi yang dibangun antara kelompok Kurdi dan sekutu Arab, telah didukung oleh serangan udara yang dipimpin AS.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved