Warga keluhkan Penutupan Pelantar yang Dibangun melalui Program PNPM di Bintan
PT BNS, perusahaan yang dituding warga telah menutup jalan dan pelantar sepanjang 100 meter tersebut.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BINTAN – Ditutupnya salah satu akses jalan menuju pelantar oleh sebuah perusahaan, membuat warga di Desa Berakit kesulitan.
Walhasil hal tersebut diadukan warga ke Bupati Bintan secara langsung pada Kamis (16/6/2016).
PT BNS, perusahaan yang dituding warga telah menutup jalan dan pelantar sepanjang 100 meter tersebut.
Sebelumnya, pelantar tersebut dibangun melalui program PNPM Pedesaan tahun 2004.
Perwakilan nelayan Desa Berakit, Malik, menyampaikan, fungsi pelantar dan jalan tersebut sangat penting bagi mereka. Jika itu ditutup, maka kegiatan mereka mencari nafkah semakin susah dan sulit.
“Nelayan melewati jalan dan pelantar tersebut untuk berangkat dan pulang melaut, kalau itu ditutup, kerja kami menjadi sangat terganggu,”kata dia.
Penutupan jalan dan pelantar nelayan ini, sudah berlangsung selama tiga hari. Ada spanduk larangan bertuliskan di situ.
"Kami harus mengadukan ini ke pak Bupati karena beberapa hal. Pertama, pelantar dan jalan sangat penting bagi kami nelayan. Kedua, jalan dan pelantar tersebut dibangun dengan menggunakan dengan uang negara/daerah khusus untuk nelayan, jadi tak ada alasan yang masuk akal untuk menutupnya," kata Malik.
Perusahaan kata Malik berdalih, penutupan pelantar nelayan karena sampan yang ditambat nelayan di sekitar mengganggu estetika.
Ada kekhawatiran kalau tak ditutup, calon investor yang berencana membeli lokasi tersebut, menganggalkan minat mereka membeli lokasi.
"Pihak perusahaan khawatir pantainya tidak laku dibeli investor, kalau sampan nelayan tambat disana," ujar Malik.(*)