Polisi Ditikam Honorer Pemkab Meranti
Satu Warga Tewas Saat Bentrok di Polres Meranti: Polisi Bilang Suami Saya Kena batu
Saya mempertanyakan kepada polisi di ruang penjagaan. Mereka mengatakan kalau suami saya tewas karena lemparan batu
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, SELATPANJANG -Kericuhan yang terjadi antara massa dengan anggota polisi di depan Mapolres Meranti membawa korban.
Seorang warga terkapar di tengah bentok. Warga melempari Kanto Polres dengan batu dan kayu, sementar polisi membalas dengan tembakan dari dalam Mapolres.
Dari sebuah tayangan video amatir, warga tersebut diduga terjebak di lapangan parkir Mapolres. Warga menduga, korban terkena tembakan polisi. Namun pihak Polres menyebutkan bahwa pria yang beloum diketahui namanya itu terkena lemparan batu.
Uli atau Juliana (34) istri dari warga yang tertembak itu mengaku curiga, kematian suaminya bukan karena lemparan batu, seperti yang dikatakan polisi.
Meskipun curiga, namun Juliana mengaku tidak ingin ribut saat itu.
"Sepulang dari kamar mayat, saya langsung ke Mapolres Kepulauan Meranti. Saya mempertanyakan kepada polisi di ruang penjagaan. Mereka mengatakan kalau suami saya tewas karena lemparan batu lalu jatuh bersimbah darah," ujar Juliana saat dikunjungi di rumahnya, Kamis (25/8/2016) malam.
Kericuhan dipicu oleh tewasnya seorang polisi berpangkat brigadir, Aidil S Tambunan, di tangan seorang honorer Pemkab Meranti, Apri Andi Pratama (24), kamis dinihari di depan Hotel Pratama, Selatpanjang.
Apri kemudian tertangkap dan dilumpuhkan petugas dengan timah panas. Namun tak lama kemudian, Apri meninggal dunia.
Massa kemudian mengepung Mapolres Meranti, mempertanyakan kematian pelaku. Beredar kabar, Apri dianiaya polisi yang dendam karena temannya dibunuh.
