Polisi Ditikam Honorer Pemkab Meranti

15 Anggota Polres Meranti Dibawa ke Polda Riau untuk Diperiksa

Supriyanto berjanji akan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku terhadap anggotanya jika terbukti bersalah dalam peristiwa tersebut.

TribunPekanbaru/Guruh Budi Wibowo
Massa kepung Mapolres Meranti di Selatpanjang, Kamis siang 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, SELATPANJANG - Kapolda Riau, Brigjen Pol Suprianto mengunjungi rumah keluarga korban tewas saat kerusuhan masa di Mapolres Kepulauan Meranti, Kamis (26/8/2016) malam.

Supriyanto memastikan akan memeriksa 15 anggota Mapolres Kepulauan Meranti yang terlibat dalam tragedi berdarah di Selatpanjang pada Kamis (25/8/2016) kemarin.

Belasan personel tersebut sudah diboyong ke3 Polda Riau, Pekanbaru untuk menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Riau.

Supriyanto berjanji akan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku terhadap anggotanya jika terbukti bersalah dalam peristiwa tersebut.

"Tadi pagi, belasan anggota yang terlibat dalam kerusuhan, baik saat penangkapan hingga timbulnya kerusuhan massa, sudah diberangkatkan ke Pekanbaru," ujar Supriyanto saat rapat bersama Pemkab dan sejumlah tokoh masyarakat Kepulauan Meranti di Grand Meranti Hotel, Jumat (26/8/2016) pagi.

Sebelumnya, ratusan masyarakat Kepualuan Meranti mengepung Mapolres Kapulauan Meranti.

Mereka mempertanyakan tewasnya Apri Andi Pratama (24), pegawai honorer Pemkab Meranti yang menikam anggota Satresnarkoba Polres Kepulauan Meranti, Brigadir Adil S Tambunan (31) menggunakan badik, Kamis dini hari.

Diduga pelaku melakukan perlawanan saat dilakukan penangkapan, dan kepolisian melepaskan tembakan peringatan dan tembakan terarah ke kaki pelaku. Saat dibawa ke rumah sakit, terduga pelaku meninggal dunia.
Inilah yang diduga memancing masyarakat untuk berkerumun di Mapolres Meranti untuk meminta keterangan resmi perihal kematian terduga.

Aksi massa menuntut kejelasan kronologi perkelahian hingga meninggalnya seorang honorer dan Brigadir polisi berujung tragis.

Satu orang warga dari kerumunan massa bernama Ismail Isrusli (44) terjatuh di antara letusan senjata api polisi dan lemparan batu dari warga. Korban tertelungkup di halaman Mapolres Kepulauan Meranti.

Ismail menjadi korban tewas ketiga dalam kasus antara warga sipil dan kepolisian di Selatpanjang, ibukota meranti tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved