Tak Ikut Latihan Baris, Kepala Sekolah di Tambelan Pukul Murid dengan Raket hingga Muntah-muntah

Kepala sekolah SDN 001 Tambelan Tajuddin dilaporkan ke polisi oleh orangtua murid setelah memukulkan raket hingga muridnya muntah-muntah

Istimewa
Ilustrasi penganiayaan 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BINTAN - Kepala sekolah SDN 001 Tambelan Tajuddin dilaporkan ke polisi oleh wali muridnya.

Tajuddin dilaporkan atas dugaan penganiayaan terhadap Zulkarnain (9), siswanya yang duduk di kelas 4.

Zul, sapaan Zulkarnain sejak Senin-Selasa (5-6/9)/2016) kemarin, tak bisa bersekolah karena terbaring sakit pasca dugaan penganiayaan.

Kapolsek Tambelan Iptu Sopan dikonfirmasi hal itu membenarkan adanya laporan yang masuk dari orangtua siswa di SDN 001 Tambelan. "Iya, ada wali murid melaporkan ke kami tadi soal dugaan penganiaan dimaksud," ujarnya, Selasa (6/9/2016).

Berdasarkan isi laporan, kejadiaan dugaan penganiayaan Zulkarnain itu terjadi pada Sabtu (3/9/2016) jam 9 pagi atau empat hari lalu.

Ceritanya pada Sabtu pagi itu Zul diharuskan mengikuti latihan baris berbaris untuk kegiatan upacara bendera yang akan berlangsung Senin (5/6/2016).

Namun karena merasa tak enak badan, Zul memilih tak ikut latihan. Dia mengaku sudah laporkan kondisinya itu ke sekolah namun entah mengapa tak ditanggapi Kepsek.

Malah Kepsek Tajuddin memukul kepala Zul dengan raket badminton.

"Dari pengakuan Zul (siswa) pada kami, dia sudah izin tak ikut latihan, karena kepalanya sedang pusing - pusing. Namun, tiba - tiba dia langsung dipukul sama raket sama kepala sekolahnya.

Setelah dipukul, anak itu mengalami muntah-muntah. Tapi waktu itu belum mau menceritakan kepada orangtuanya tentang kejadian pemukulan yang dialaminya," kata Baharuddin, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan di Tambelan yang juga menerima pengaduan orang tua Zul.

Amat (32), ayah Zul tersebut kata Baharuddin mulai mengetahui kejadian pemukulan anaknya setelah melihat kondisi anaknya.

Saat ditanya, Zul barulah bercerita kalau dia telah dipukul sama kepala sekolah. Mendengar cerita Zul, Amat esok harinya datang ke Polsek Tambelan melaporkan sang kepala sekolah.

Tajuddin sendiri saat ini tak bisa dikonfirmasi terkait hal itu. Dia dikabarkan berada di Tanjungpinang saat ini. Usai peristiwa dugaan pemukulan, Tajuddin dikabarkan langsung bergegas meninggalkan Tambelan menggunakan KM Bukit Raya.

Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri menyatakan menyesakan kejadian kekerasan terhadap Zulkarnain oleh kepala sekolahnya sendiri. KPPAD mendukung langkah hukum yang diambil orang tua Zul dengan melaporkan dugaan kekerasan tersebut ke polisi.

"Kami juga akan melakukan pendampingan terhadap korban selama proses hukumnya berlangsung," kata Eri Syahrial, Wakil Ketua KPPAD Kepri. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved