Jembatan Penyeberangan Roboh, Wanita dan Anak-anak Tewas
Salah seorang petugas Stasiun Pasar Minggu menjelaskan suara gemuruh robohnya jembatan terdengar sangat keras di tengah guyuran hujan lebat.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ambruk pada Sabtu (24/9/2016) sore.
Dua orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan ini. Namun ada laporan lain yang menyebutkan jumlah korban tewas tiga orang.
"Ada dua orang yang meninggal atas nama llis Lestari Pancawati dan seorang anak kecil tanpa identitas," ujar Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Purwanta dalam keterangan tertulisnya.
Berdasarkan laporan jurnalis KompasTV, seluruh korban sudah dibawa ke rumah sakit. Tiga dari sembilan korban luka meninggal dunia akibat jembatan ambruk di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sementara tiga orang lainnya mengalami luka-luka dan sudah dilarikan ke RS Siaga Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Akibat peristiwa ini arus lalu lintas dari arah Kalibata menuju ke Depok macet, begitu pula arah dari Depok menuju ke Kalibata macet.
Sejauh ini belum diketahui secara pasti penyebab ambruknya jembatan penyeberangan ornag tersebut.
Pantauan di lokasi, petugas saat ini sedang memindahkan reruntuhan jembatan tersebut diawasi Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Syamsul Bahri dan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andriyansah.
Warga sekitar wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menceritakan detik-detik ambruknya jembatan penyeberangan orang (JPO), Sabtu (24/9/2016) sore.
Saat itu, turun hujan lebat disertai angin kencang dan tak lama kemudian terdengar suara bergemuruh jembatan ambruk.
Wahyu (42), salah satu warga yang tengah berteduh di Stasiun Pasar Minggu menjelaskan kuatnya angin membuat JPO terlihat bergoyang seperti layangan.
"Tiba-tiba hujan deras disertai angin kencang. Pembatas jembatan bergoyang-goyang seperti layangan terkena angin. Lalu seketika besi-besi penyangga atap JPO langsung rontok ke sebelah selatan," jelas Wahyu saat ditemui di lokasi.
Padahal saat itu Jalan Raya Pasar Minggu juga tengah dipadati kendaraan bermotor.
Akibatnya sembilan orang langsung dibawa ke Rumah Sakit Siaga Raya, Pasar Minggu, Jakarta Pusat.
Salah seorang petugas Stasiun Pasar Minggu menjelaskan suara gemuruh robohnya jembatan terdengar sangat keras di tengah guyuran hujan lebat.
"Suaranya menggelegar dan sampai bergetar. Kejadiannya pukul tiga sore lewat," jelasnya.
Selain menimbulkan korban luka, jembatan juga merusak satu buah motor matic dan sebuah mobil minibus.
Saat ini JPO masih berdiri namun tinggal kerangkanya saja.
Rubuhnya atap dan penyangganya disebabkan tidak mampu menahan beban reklame yang ditiup angin kencang.
Penulis: Rizal Bomantama, Wartakota