Ini Cerita Polisi yang Terpingkal-pingkal Saat Jemput Dimas Kanjeng di Padepokan
Dengan iseng, dalam perjalanan, dia bertanya kepada Dimas Kanjeng yang katanya bisa menggandakan uang
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Penjemputan paksa pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Kabupaten Probolinggo, Kamis pekan lalu menyisakan cerita lucu bagi tim polisi.
Ada satu pernyataan Dimas Kanjeng yang membuat polisi yang satu mobil dengan Dimas Kanjeng dalam perjalanan ke Markas Polda Jatim terpingkal-pingkal.
Kasubdit I Keamanan Negara, Ditrekrimum Polda Jatim, AKBP Cecep Ibrahim, yang saat itu juga sebagai ketua tim penangkapan menceritakan, setelah ditangkap dari dalam padepokan, Dimas Kanjeng langsung dibawa ke dalam mobil khusus untuk dievakuasi ke Markas Polda Jatim di Surabaya didampingi sejumlah polisi.
Dengan iseng, dalam perjalanan, dia bertanya kepada Dimas Kanjeng yang katanya bisa menggandakan uang.
"Katanya bisa menggandakan uang, tolong dong, isi mobil ini dengan uang," kata Cecep, Jumat (30/9/2016).
Dimas Kanjeng dengan santainya saat itu menjawab tidak bisa.
Karena aksi tersebut harus dibantu dengan bantuan mahluk halus yang diperintahnya.
"Sekarang mereka (mahluk halus) tidak bisa pak, tadi mereka kena gas air mata," kata Dimas Kanjeng.
Mendengar jawaban itu, semua polisi seisi mobil sontak tertawa.
"Memangnya mahluk halus bisa kena gas air mata ya," kata Cecep kembali bertanya kepada Dimas Kanjeng.
Gas air mata, kata Cecep, memang sempat dikeluarkan oleh polisi untuk menghalau dan membubarkan pengikut Dimas Kanjeng yang membentuk brigade barisan melindungi padepokan.
Dimas Kanjeng sendiri, kata dia, ditemukan sedang bersembunyi di ruang fitnes bersama istrinya.
Ruangan itu terkunci dari luar. Polisi harus mendobrak untuk bisa masuk ke ruangan tersebut.
Dimas Kanjeng, lanjut Cecep, sempat mengaku sebagai pembantu karena mengenakan pakaian sangat sederhana.
Dia dijemput paksa karena tiga kali mangkir panggilan polisi untuk diperiksa terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus pembunuhan dua anak buahnya.
Sebanyak 1.000 lebih polisi diturunkan dalam penjemputan paksa itu untuk mengantisipasi perlawanan ribuan pengikut Dimas Kanjeng.(Achmad Faizal)