Gara-gara Sarang Walet dan Manggis, Indonesia Gugat China ke WTO
Buah manggis asal Indonesia dilarang masuk ke China, tapi negara tersebut justru membeli buah manggis asal Indonesia dari Malaysia dan Thailand
Penulis: Noverius Laoli
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Habis sudah kesabaran pemerintah Indonesia terhadap kebijakan pemerintah China yang mempersulit masuknya buah manggis dan sarang burung walet asal Indonesia ke negara tersebut.
Rencananya, pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2016 nanti, Indonesia akan melaporkan China ke Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) di Jenewa, Swiss.
Untuk tahap pertama, Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kemtan) menggandeng Kementerian Perdagangan (Kemdag) membawa masalah ini dalam sidang Specific Trade Concerns (STCs).
Bila tidak ada jawaban yang menggembirakan, permasalahan ini akan dibawa ke Panel Persengketaan di WTO.
Indonesia akan mempersoalkan sikap China yang enggan menandatangani protokol impor manggis dari Indonesia meskipun sudah melakukan perundingan bilateral secara intensif selama satu tahun terakhir.
Namun, ironisnya, China justru mengimpor manggis asal Indonesia dari negara lain.
Kepala Badan Karantina Kemtan Banun Harpini mengatakan, China melakukan perbedaan standar terhadap produk Indonesia.
Buah manggis asal Indonesia dilarang masuk ke China, tapi negara tersebut justru membeli buah manggis asal Indonesia dari Malaysia dan Thailand.
"Hal ini yang akan kami perkarakan, dari Indonesia langsung belum bisa masuk, tapi dari negara ketiga bisa," ujar Banun, Senin (10/10).
Banun menilai, pemerintah China tidak mau terbuka mengemukakan alasan menolak masuknya produk manggis dan sarang burung walet asal Indonesia ke China. Hal ini merugikan Indonesia.
Sebagai gambaran, manggis asal Indonesia dibeli Thailand seharga Rp 9.000 per kilogram (kg) tapi menjualnya ke China seharga Rp 70.000 per kg.
Sementara itu, sarang burung walet China hanya mengizinkan enam eksportir yang bisa masuk ke sana, padahal potensi pasarnya sangat besar.
Sudin, Anggota Komisi IV DPR mendesak pemerintah untuk serius membuka peluang ekspor manggis ke China.
Pasalnya, selama ini, petani manggis di Indonesia belum menikmati harga manggis yang baik lantaran belum bisa langsung ekspor ke China.
"Kalau China mempersulit, kita juga harus mengevaluasi buah-buah yang kita impor dari sana," ujarnya.