DAHSYATNYA Penarikan Galaxy Note 7 dari Pasar sampai-sampai Presiden Obama pun Ikut Komentar

Efek kasus penarikan massal ponsel Samsung Galaxy Note 7 begitu dahsyatnya sehingga Presiden AS Barack Obama pun tak ingin ketinggalan berkomentar.

Guardian/Charles Ommanney/Getty
Presiden AS Barack Obama beralih dari telepon seluler (ponsel) Blackberry dan memakai ponsel pintar baru. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM- Efek kasus penarikan massal ponsel Samsung Galaxy Note 7 begitu dahsyatnya sehingga Presiden AS Barack Obama pun tak ingin ketinggalan berkomentar.

Kepala negara adidaya tersebut melontarkan sindiran ketika berpidato di kampus Miamu Dade, Florida, Kamis (20/10/2016).

Ketika itu dia sedang membahas kontroversi soal masalah yang mendera kebijakan kesehatan Obamacare, dengan mengambil analogi dunia gadget.

“Saat pabrikan smartphone memiliki produk baru yang bermasalah, apa yang mereka lakukan?” tanya Obama, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari SlashGear, Sabtu (22/10/2016).

“Produk tersebut diperbaiki, di-upgrade. Kecuali ponsel terbakar yang ditarik kembali dari pasaran,” ujar Obama, disambut gelak tawa hadirin.

Baca: Samsung Minta Galaxy Note 7 Tidak Dijual Lagi karena Perangkatnya Ada yang Tidak Beres

“Namun, Anda tak menolak smartphone dan kembali memakai telepon rumah tua karena hanya gara-gara ini,” lanjut dia mengakhiri analoginya tentang keadaan jaminan kesehatan warga AS yang dinilai lebih buruk sebelum Obamacare.

Obama tak menyebut merek, tetapi orang-orang yang menyaksikan pidatonya rupanya sudah paham smartphone mana yang disindir tanpa perlu dijelaskan.

Galaxy Note 7 menimbulkan kehebohan di AS setelah Samsung melakukan dua kali recall. Penarikan pertama dilakukan karena ponsel rawan terbakar.

Recall kedua kembali dilakukan karena unit ponsel pengganti yang seharusnya aman ternyata masih rawan terbakar.

Di AS terdapat hampir 100 kasus Galaxy Note 7 yang dilalap api.

Sebagian di antaranya menyebabkan kerusakan properti dan cedera fisik. Sebanyak 1,9 juta unit Galaxy Note 7 yang kadung dibeli konsumen Negeri Paman Sam pun mesti dikembalikan. (kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved