Kereta Api Tabrak Mikrolet, Mobil Terpental 30 Meter, 4 Penumpang Tewas
Empat penumpang mikrolet, satu di antaranya, sopirnya, tewas akibat mikrolet yang ditumpanginya terbakar sesaat setelah ditabrak Kereta Api
BATAM. TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Empat penumpang mikrolet, satu di antaranya, sopirnya, tewas akibat mikrolet yang ditumpanginya terbakar sesaat setelah ditabrak Kereta Api (KA) Matarmaja.
Itu terjadi di perlintasan KA yang tak ada palang pintunya, di Jalan Bakung, Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Sabtu (22/10/2016) dini hari.
Tiga dari empat korban itu tewas di TKP, yakni, Slamet (58), sopir mikrolet asal Jalan Jati, Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Nenek Paini (70), pedagang pisang asal Kelurahan Rembang, Kecamatan Sanan Wetan, Nenek Asiyah (70), buruh pabrik rokok (PR) Bokor Mas asal Jalan Jeruk, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo.
Sementara, satu korban lagi, Sumarsih (65), buruh PR Bokor Mas asal Jalan Seno Keling, Kelurahan Rembangn Kecamatan Sanan wetan, Kota Blitar, meninggal dunia di RS Suhada Haji.
"Keempat korbannya mengalami luka parah pada kepalanya. Itu mungkin karena terbentur body mobilnya saat dihantam kereta api.
Memang, ada dua korban yang mengalami luka bakar karena terjebak di dalam, saat mikrolet itu terbakar sehabis ditabrak kereta api," kata Kompol Agus Fauzi, Kapolsek Sukorejo.
Menurut Agus, keempat korbannya memang tak ditemukan dalam mikrolet semua. Ada dua korban, yang ditemukan di luar mobilnya.
Yakni, Sumarsih, dan Asiyah. Tubuhnya ditemukan tergeletak di dekat rel atau berjarak sekitar 4 meter dari mikrolet yang ditumpanginya.
Belum bisa dipastikan, apakah mereka itu terlempar saat mikrolet itu terguling setelah ditabrak KA atau berusaha menyelamatkan diri.
Yang pasti, Asiyah, saat ditemukan sudah tak bernyawa, sedang Sumarsih masih hidup namun akhirnya nyawanya tak tertolong.
Sedang, sopirnya, Slamet dan satu penumpangnya, nenek Paini, diperkirakan terjebak dalam mikrolet itu saat angkutan kota itu terbakar setelah ditabrak KA yang dimasinisi Agus Supriadi itu.
"Mayat sopir dan satu penumpangnya ditemukan dengan posisi duduk di depan. Yakni, Slamet di bangku kemudi, sedang Paini ditemukan di bangkunya, yang berada di sebelah kirinya sopir," ujar Agus.
Menurut Agus, kejadian itu terjadi pukul 05.59 WIB, sehingga jalan raya masih sepi karena belum banyak kendaraan lewat.
Saat itu, mikrolet nopol AG 354 UP, yang dikemudikan Slamet itu melintas dari arah selatan atau dari arah Jalan Manggar.
Di dalam mikrolet jurusan Terminal Pasar Legi-Terminal Patria itu, hanya berisi tiga penumpang. Ketiga penumpang itu merupakan langganan Slamet tiap pagi.