Perbanyak Investor dari Jepang ke Batam, Ini yang Dilakukan BP Batam
Dalam pemaparannya, Gusmardi menyebut sejauh ini tercatat 40 perusahaan Jepang yang berinvestasi di Batam. Total investasi sebesar 384 juta dolar AS
Penulis: Dewi Haryati |
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BP Batam bekerjasama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Japan External Trade Organization (JETRO), Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Jakarta Japan Club (JJC) menggelar Japan Investment Forum 2016, Senin (24/10).
Acara ini bertempat di Auditorium Nusantara, Kantor BKPM Pusat Jakarta.
Tujuannya tentu saja mengundang investor asal Jepang untuk menanamkan modal di Batam, dalam berbagai bidang industri.
Forum investasi yang dihadiri 100 peserta tersebut dibuka Plh Deputi Bidang Promosi BKPM Pusat, Ikmal Lukman.
Dalam sambutannya Lukman mengatakan, terselenggaranya forum itu dapat memberikan informasi terkait isu investasi, kebijakan iklim investasi, pelayanan investasi seperti I23J dan KILK.
"Jepang saat ini memandang Indonesia sebagai tujuan utama investasi di Asia Pasifik. Karena itu dalam kesempatan ini diharapkan BP Batam dapat memberikan update mengenai paket kebijakan ekonomi khususnya investasi," kata Lukman dalam rilis yang diterima Tribun.
Di tempat yang sama, Presiden Direktur JETRO, Daiki Kasugahara mengatakan, tujuan penyelenggaraan forum investasi tersebut untuk mendapatkan informasi tentang topik-topik terbaru. Khususnya terkait iklim investasi di Batam.
"Kami berharap lewat forum investasi ini pemerintah bisa memulihkan fungsi Batam sebagai pintu masuk atau gateaway untuk menjembatani perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara lain di Asia Tenggara dan dunia," katanya.
Anggota 5/Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Gusmardi Bustami berkesempatan menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut.
Dalam pemaparannya, Gusmardi menyebut sejauh ini tercatat sebanyak 40 perusahaan Jepang yang berinvestasi di Batam. Total nilai investasinya sebesar 384 juta dolar AS.
"Saat ini pemerintah juga terus berupaya untuk melakukan perbaikan iklim investasi, baik dalam bentuk pengurusan I23J oleh BKPM maupun perubahan manajemen lahan. Batam juga diproyeksikan akan menjadi pemimpin dalam lokasi pelabuhan kontainer dan tujuan wisata kelautan, dalam hal ini BP Batam akan terus membenahi infrastruktur dan fasilitas guna pencapaian tujuan tersebut," kata Gusmardi.
Selain BP Batam, turut hadir narasumber lainnya, yakni Direktur Pelayanan Aplikasi BKPM, Iwan Suryana, Direktur Deregulasi Penanaman Modal BKPM, Yuliot, dan Pokja I Menko Perekonomian RI, Edib Muslim.