LPA Prihatin, Kasus Kekerasan Anak Paling Dominan di Karimun
Permasalahan anak merupakan tanggungjawab kita bersama, bukan hanya orangtua. Siapapun yang melihat perlakuan tidak baik terhadap anak-anak
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Setelah hampir dua tahun vakum, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Karimun kembali beraktivitas.
Menandai kembalinya mereka, LPA Kabupaten Karimun menggelar pembekalan kepada puluhan anggota kelompok kerja (Pokja) mereka yang tersebar di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Karimun.
Pembekalan ini terkait penanganan secara psikologis dan Undang-undang Perlindungan Anak di sekretariat mereka, Jalan Ampera, Tanjungbalai Karimun, Sabtu (19/11/2016).
"Kami sudah dua tahun ini vakum dan alhamdulilah sekarang sudah aktif kembali. Ketua pusat juga sudah berganti dari Kak Seto kepada bang Aris Merdeka Sirait (Komnas Perlindungan Anak)," kata Ketua LPA Kabupaten Karimun, Budi Supjan.
Budi mengimbau pemerintah daerah untuk melindungi kepentingan anak. Mengingat kasus kekerasan terhadap anak paling dominan ditemukan di Karimun. Angkanya bahkan mencapai 70 persen.
LPA juga meminta koordinasi antar lembaga demi menjaga kepentingan dan keselamatan anak-anak Kabupaten Karimun.
"Kita lihat banyak anak-anak yang minta-minta di jalan, berjualan di saat jam-jam sekolah, itu bisa dikatakan eksploitasi anak. Kalau orangtua tidak mampu mengasuh, lebih baik diserahkan saja ke negara untuk dipelihara. Nanti bisa dimasukkan ke panti atau pondok pesantren agar dididik," katanya.
LPA memiliki tugas dan fungsi advokasi penanganan kasus yang melibatkan anak-anak usia 0-18 tahun. Kemudian, menerima pengaduan, koordinasi antarlembaga, memberikan pendapat dan penilaian untuk pemerintah terkait permasalahan perlindungan anak-anak.
"Kami bisa menerima pengaduan. Silakan datang ke sekretariat kami di samping Bank BCA Karimun setiap jam kerja. Permasalahan anak merupakan tanggungjawab kita bersama, bukan hanya orangtua. Siapapun yang melihat perlakuan tidak baik terhadap anak-anak, silakan laporkan kepada kami, nanti kami bantu," kata Budi.