Upah Buruh di Batam
Desak UMK dan UMS pada Gubernur, Buruh Berdemo di Depan Graha Kepri Batam
Ratusan buruh dari FSPMI menggelar aksi demonstrasi terkait UMK dan UMSK di depan Gedung Graha Kepri, Batam Centre pada Jumat (2/12) siang.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar aksi demonstrasi terkait UMK dan UMSK di depan Gedung Graha Kepri, Batam Centre pada Jumat (2/12) siang.
Massa memadati ruas jalan depan gedung Graha Kepri sehingga Jl. Raja Isa ditutup sementara, begitu pula Jl. Engku Putri.
Sementara, arus jalan dari Simpang lampu merah di depan Bank Indonesia ke Jalan Raja Isa dialihkan ke Jalan Sanggar Bertuah, depan asrama haji.
Aksi ini diamankan oleh ratusan polisi yang memasang kawat berduri di sepanjang gedung Graha Kepri.
Selain orasi terkait penetapan UMK dan UMSK, dua wanita membacakan puisi di depan massa pedemo.
Orator menyatakan bahwa dua wanita tersebut adalah srikandi FSPMI.
Lantunan lagu dangdut pun menjadi hiburan massa.
Para pedagang pun memanfaatkan kondisi itu dengan menggelar jualan mereka di sekitar para buruh.
"Alhamdulillah, jarang-jarang seperti ini. Masih siang udah habis dagangan saya" ungkap Risno, seorang pedagang air tebu.
Tak lama kemudian, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Kepulauan Riau Tagor Napitupulu kemudian menghampiri pedemo untuk memberikan keputusan atas rapat di Graha Kepri.
"UMK Kota Batam kemarin sudah disampaikan oleh Pak Rudi, tetapi belum disampaikan ke kita. Sedangkan upah minimum sektornya, perundingan antara asosiasi pengusaha dengan para pekerja di tingkat bawah belum selesai. Kita menunggu perundingan sebelum tanggal 20 bulan ini," ujar Tagor.
Dalam Parade Nusantara Bersatu pada November lalu. Rudi menyatakan bahwa Pemko Batam sudah mengirimkan draft UMK sesuai dengan PP 78 ke Gubernur. Sedangkan untuk UMS, hasil kesepakatan pengusaha dan buruh belum diterima.
