Harga Sembako
Terungkap! Cabai Bikin 'Ketakutan' Pemkab Bintan. Ini Reaksi Wabup Dalmasri!
Diam-diam Pemkab Bintan menyimpan "ketakutan" terhadap cabai. Bahkan, secara khusus Pemkab merapatkannya dipimpin langsung Wabup Dalmasri. Ada apa?
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BINTAN - Dalam rapat terbatas pada Selasa (13/12/2016) di Kantor bupati, Dalmasri Syam meminta segenap jajarannya mengantisipasi gejolak harga di pasaran mendekati hari natal dan tahun baru.
Rapat sangat penting, membicarakan inflasi dampak kenaikan harga harga. Pembicaraan menjurus pada rencana jangka pendek, bagaimana harga-harga di pasaran tidak membengkak jelang natal dan tahun baru.
Begitu rapat dimulai, Dalmasri langsung memerintahkan SKPD terkait, mulai Rabu (14/12/2016) langsung membuat laporan perkembangan harga agar cepat diantisilasi bersama. "Buat laporan, secara berkala. Cepat sampaikan langsung, biar kita sama sama tahu kondisi di lapangan,"kata dia tegas.
Dalmasri juga memerintahkan SKPD terkait mengawasi perkembangan harga. Harga bergerak karena apa, SKPD wajib mengawasinya secara ketat. "Kita tak mau ada ketimpangan inflasi mendadak akibat tidak terkontrolnya harga. Maka kita minta SKPD nya turun mengawasi,"kata dia.
Dari pembicaraan harga dan pengawasan, rapat akhirnya mengerucut pada satu topik pembicaraan, yakni cabe merah. Kenapa cabe merah?
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Kepri, cabe merah, merupakan komoditas paling dominan menyumbang kenaikan harga harga (inflasi). BI mencatat, pada November 2016, inflasi meningkat signifikan. Pemicu terbesarnya lagi lagi cabe merah. Bulan sebelumnya, inflasi juga dipicu oleh cabe merah.
"Hampir di seluruh wilayah Kepri, komoditas cabe merah merupakan komoditas penyumbang inflasi yang paling tinggi, dan rata-rata laju Inflasi Kepri hingga November mencapai 0,79% ( mtm ),"kata Dalmasri mengutip laporan BI.
Sementara komoditas lain, Kepala Badan Penyuluh Ketahanan Pangan Bintan mengatakan juga sebetulnya mengalami kenaikan, namun masih terkontrol. "Berbeda dengan cabe yang kenaikannya tinggi,"kata dia.
Stok untuk beberapa komoditas katanya sedikit menipis. Namun untuk komoditas pokok, beras dan gula masih aman. "Beras dan gula aman. Komoditas lainnya sedikit menipis namun masih tertangani hingga akhir tahun ini,"kata dia.
Khairi memastikan, akan menjalankan intruksi Wabub Bintan untuk memberikan laporan secara berkala terkait pangan. Dia juga siap meningkatkan pengawasan di lapangan. "Siap siap, sangat siap. Kami akan memberikan laporan berkala dan pengawasan,"kata dia. (*)
