Pemko Ziarah ke Makam Zuriah Nong Isa. Gelar Doa Arwah, Ini Tujuannya

Pemko Batam bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan masyarakat melaksanakan doa arwah dan ziarah makam zuriah Nong Isa, Jumat (16/12/2016)

Penulis: Dewi Haryati |
Tribunnewsbatam.com/Net
Lokasi komplek makam zuriyat Nong Isa di atas sebuah bukit kecil di Kampung Nongsa Pantai, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Batam, Kepri. Nong Isa sendiri tidak dimakamkan di sini, jadi hanya makam anak keturunannya saja 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM-Pemko Batam bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan masyarakat melaksanakan doa arwah dan ziarah makam zuriah Nong Isa, Jumat (16/12/2016).

Doa arwah dan ziarah makam zuriah Nong Isa ini merupakan agenda rutin tahunan, setiap kali memperingati Hari Jadi Kota Batam. Sedangkan Nong Isa sendiri, adalah bagian dari Kesultanan Riau Lingga yang mendapat mandat kepemimpinan di Kota Batam. Waktu Nong Isa menerima mandat itu, 18 Desember 1829 diperingati sebagai hari ulang tahun Kota Batam.

"Tiap tahun kita laksanakan. Tujuannya supaya anak cucu kita tidak lupa. Tiap tahun kita laksanakan bersama Muspida dan zuriat Riau Lingga. Kita pemerintah juga harus tahu sejarah dari awal adanya Batam ini. Menghargai bahwa merekalah yang membangun Batam dari awal, kita hanya meneruskan saja," kata Wali Kota Batam, Rudi di Nongsa, dalam rilis yang diterima Tribun.

Menurut pria bergelar Datuk Setia Amanah ini, sejarah mengenai Nong Isa harus diketahui semua masyarakat Batam. Baik pribumi maupun pendatang baru. Termasuk mengenai sejarah penentuan hari jadi Batam yang sudah melalui pembahasan dan kesepakatan bersama, serta disahkan dalam bentuk Peraturan Daerah.

Timbalan Datuk Setia Amanah atau Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menambahkan, kegiatan ini bertujuan semata-mata untuk mengingatkan kembali bahwa tapak Batam ini sesungguhnya pernah diberikan kepada anak tempatan. Dan yang perlu diketahui bahwa Batam sejak dulu sudah menjadi daerah persinggahan.

Menurut Amsakar, jemaah haji asal Sumatera dulunya berangkat ke tanah suci umat Islam melalui Singapura. Dan tempat transit untuk menunggu kapal Singapura adalah di Batam.

"Kita ingin sejarah ini dapat jadi teladan, pemicu, spirit bagi kita bersama dalam memberi warna pada Batam ke depan. Jadikan Hari Jadi Batam ini sebagai upaya menumbuhkan kolektivitas, kebersamaan. Karena kalau hanya Pemko yang melayani 1,5 jita penduduk Batam maka akan dirasa sangat berat. Tapi kalau dilaksanakan bersama tentu pekerjaan ini akan lebih ringan," ujarnya. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved