MotoGP

Valentino Rossi Senang Berpisah dengan Jorge Lorenzo. Ini Alasannya

Rossi di musim 2017 ini bakal bertandem dengan rekan barunya, Maverick Vinales dari Suzuki Ecstar

Editor: Mairi Nandarson
crush.net
valentino dan lorenzo 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi mengaku senang sudah tak lagi bersama Jorge Lorenzo setelah empat terakhir menjadi rekan satu tim.

Lorenzo pada MotoGP 2017 memutuskan hengkang ke Ducati.

Sementara Rossi di musim 2017 ini bakal bertandem dengan rekan barunya, Maverick Vinales dari Suzuki Ecstar.

”Saat saya kali pertama sadar Lorenzo pergi, saya berpikir, 'Aaah bagus! Sangat sulit memiliki rekan setim secepat Lorenzo.

Saya rasa, bisa lebih baik dengan pembalap lain. Sekarang, kelihatannya Maverick akan sama dengan Lorenzo,” kata Rossi kepada Motorcyclenews, Sabtu (31/12/2016).

Rossi sebenarnya juga mengaku seandainya bisa memilih, pebalap berjuluk ”The Doctor” itu  lebih senang berada satu tim dengan Dani Pedrossa.

Namun, dia sadar tak punya wewenang memilih rekan setim.

”Pedrosa bisa menjadi rekan setim yang lebih bagus. Dia sedikit lebih tua, namun dia masih bakal menjadi rekan setim yang suit.

Bagaimanapun, saya tak punya hak menentukan rekan setim. Yamaha yang bisa memutuskan,” ucapnya.

Meskipun demikian, diakui Rossi, kehadiran Vinales telah membawa atmosfer baru ke dalam tim Yamaha menyambut musim 2017.

”Bersama Maverick justru ini lebih baik,” tambahnya.

Di sisi lain Lorenzo mengklaim para penggemar Rossi tidak akan pernah memaafkannya meskipun saat ini dirinya sudah pindah ke Ducati.

Hal itu disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan La Stampa, Minggu (1/1).

”Pindah ke Ducati tidak akan cukup. Karena saya pernah mengalahkan Valentino Rossi dengan motor yang sama. Penggemarnya tetap tidak akan pernah memaafkan saya,” ungkap Lorenzo.

Walaupun penggemar Rossi bersikap sensitif terhadap Lorenzo, namun itu tidak akan mengubah apapun.

Pasalnya juara dunia tiga kali di kelas utama MotoGP sudah telanjur membuat keputusan untuk bergabung dengan tim pabrikan Italia.

”Ini normal dalam olahraga. Mereka tahu bahwa kita kuat, dan mereka takut kita akan mengalahkan pembalap kesayangan mereka,” katanya.

Lorenzo sendiri menatap musim 2017 dengan optimisme tinggi, kendati dia ditinggalkan Marc Rovira yang dalam tiga tahun terakhir menjadi pelatihnya.

Rovira tak mengikuti jejaknya ke Ducati, tetapi memilih untuk melatih pebalap anyar KTM, Pol Espargaro.

Rovira yang saat ini masih bekerja dengan Lorenzo, akan fokus ke persiapan yang dilakukan Espargaro.

Dia akan bekerja pada program yang bisa menolong mantan juara Moto2 itu beradaptasi cepat dengan KTM.

Keputusan Rovira jelas menjadi pukulan telak buat Lorenzo. Sebelumnya, pemegang tiga gelar juara dunia MotoGP itu berharap Casey Stoner yang bisa menjadi mentornya. 

Namun, Stoner dan Ducati memastikan hal itu tak akan terjadi. Lorenzo juga sempat melirik Max Biaggi, tapi keinginan itu dimentahkan pebalap legenda asal Italia itu.

”Motor Ducati sangat kompetitif di beberapa lintasan di mana motor mempunyai keunggulan di trek lurus.

Tapi ketika motor berada di sirkuit yang banyak memiliki tikungan, kami masih kurang. Inilah yang harus segera ditingkatkan,” kata Lorenzo.(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved