Narkoba di Batam

Mendapat Peringkat 2 Peredaran Narkoba Nasional, DPRD Batam Tak Terkejut. Ini Alasannya

"Manusia saja bisa diselundupkan dari Batam ke Malaysia atau sebaliknya, dari Malaysia ke Batam. Apalagi narkoba," ujar Musofa.

Penulis: Dewi Haryati |
Tribun Batam/ Anne Maria
Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian, Kapolresta Barelang Kombes Helmy Santika dan Direktur Narkoba Polda Kepri Kombes Jamaludin merilis penangkapan 50 ribu ekstasi tangkapan Satnarkoba Polresta Barelang, Selasa (6/12/2016). 

Laporan Tribun Batam Dewi Haryati

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Provinsi Kepri khususnya Batam masuk peringkat dua dalam hal peredaran narkoba setelah Jakarta.

Hal itu disampaikan Kepala BNN RI Komisaris Jenderal Budi Waseso, saat mengisi kuliah umum di hadapan ribuan pelajar dan mahasiswa se Kota Batam di Kampus Uniba, Jumat (6/1/2017).

Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Muhammad Musofa tidak terlalu terkejut dengan pernyataan tersebut.

Mengingat, lokasi geografisnya yang strategis, Batam memang memiliki cukup banyak pelabuhan tikus.

"Batam memang sering dijadikan tempat transit barang haram terutama narkoba. Karena di Batam ini banyak pelabuhan tikus," kata Musofa.

Tidak hanya narkoba, Batam juga sering menjadi transit penyelundupan manusia ke luar negeri atau sebaliknya.

Seringkali TKI yang tidak prosedural berangkat ke luar negeri lewat pelabuhan tikus di Batam atau sebaliknya, pulang ke Indonesia lewat Batam..

"Manusia saja bisa diselundupkan dari Batam ke Malaysia atau sebaliknya, dari Malaysia ke Batam. Apalagi narkoba," ujar Musofa.

Kejadian itu menandakan bahwa kapal-kapal yang membawa manusia, termasuk barang ilegal lainnya tidak terindikasi.

Inilah yang sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mengedarkan narkoba di Indonesia lewat Batam.

Musofa meminta pemerintah tiddak berhenti mengawasi pelabuhan tikus sehingga tidak dijadikan sebagai tempat aktivitas yang bertentangan dengan hukum.

"Pelabuhan tikus ini banyak, tetapi tidak pernah ditindak. Mestinya dipagar kawat supaya tak ada lagi akses ilegal seperti itu," kata Musofa.

Dia juga mengetuk hati aparat penegak hukum agar mau menjaga generasi penerus bangsa dari akses barang haram tersebut.

Musofa juga mendorong peran Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Batam agar menggelar iven-iven olahraga di tingkat sekolah. Mengingat usia remaja dan anak sekolah saat ini sudah banyak yang terseret kasus narkoba.

"Dulu ada lomba lari 100 meter, lomba voli, lomba sepakbola antarsekolah, sekarang ini tidak pernah. Kalau anak sudah disibukkan dengan aktivitas positif, peluang untuk melakukan kegiatan negatif pasti akan berkurang," ujar dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved