Gubernur Resmikan Vihara Patung Seribu. Ini Pesan Nurdin Basirun dan Wali Kota Tanjungpinang

Wihara Ksitigarbha Bodhisattva ini memiliki sekitar 500 patung murid buddha atau biasa di sebut arahat

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Mairi Nandarson
Humas Pemprov Kepri
Gubernur Kepri H Nurdin Basirun di Vihara Ksitigarbha Budhisattva, Jum'at (10/2/2017) di Km 14 Kijang Kota, Tanjungpinang. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Gubernur Kepri H Nurdin Basirun meresmikan Vihara Ksitigarbha Budhisattva, Jum'at (10/2/2017) di Km 14 Kijang Kota, Tanjungpinang.

Gubernur menilai, vihara yang juga dikenal dengan Vihara Patung Seribu ini diharapkan bisa menjadi destinasi wisata religi sehingga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kepri.

"Keberagaman ini menjadikan banyak pilihan lokasi wisata untuk wisatawan. Hal ini, tentu akan membuat Kota Tanjungpinang dan Kepri lebih dikenal masyarakat luas," kata Nurdin dalam sambutannya.

Nurdin mengatakan, dengan bertambahnya potensi wisata, meningkatnya jumlah kunjungan, tentu akan berdampak pada pendapatan daerah.

Wihara Ksitigarbha Bodhisattva ini memiliki sekitar 500 patung murid buddha atau biasa di sebut arahat.

Arahat adalah orang yang sudah mencapai tingkat kesucian tertinggi untuk mengikuti agama buddha.

Inspirasi pembuatan patung-patung ini berasal dari kesucian para arahat dalam menyebarkan ajaran Buddhisme di dunia.

Uniknya ke-500 patung itu memiliki ekspresi wajah yang berbeda satu sama lain yang menjadi ciri khas tersendiri bagi objek wisata ini.

Setelah peresmian ini, vihara akan dibuka untuk umum mulai pukul 07.00 wib s.d 17.00 wib pada selasa-minggu.
Vihara ini merupakan tempat untuk beribadah, namun tidak menutup kemungkinan untuk tempat rekreasi wisatawan lokal maupun asing.

Ketua Yayasan Ling Shan Ji Yu Si, yang merupakan yayasan pengurus vihara, Bobby Jayanto mengatakan pembangunan vihara ini sudah berlangsung lama.

Berbagai hambatan dan keterlambatan yang terjadi teratasi dengan bantuan para donatur serta dukungan masyarakat setempat.

"Sudah sejak 14 tahun yang lalu berdirinya vihara ini, namun baru sekarang bisa kita resmikan.

Saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan sumbangsih para donatur serta masyarakat setempat yang mau ikut menjaga vihara agar tetap baik kondisinya," ujar Bobby.

Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah juga menyambut baik keberadaan vihara ini sebagai objek wisata religi.

Selain sebagai tempat beribadah, keberadaan Vihara ini sebagai objek wisata tentu menunjukkan keberagaman umat beragama, etnis dan budaya di Tanjungpinang.

Lis Darmansyah berharapkan keberagaman ini terus terjaga keharmonisannya.

"Kita ketahui Bangsa melayu menjadi pemersatu dengan toleransi dan kebersamaan yang tinggi di Kepri, mari bersama kita jaga objek wisata kita ini, agar dapat menjadi ikon kota dan menarik wisatawan datang," pesan Lis.(*)

* Baca berita terkait di Harian TRIBUN BATAM edisi Sabtu, 11 Februari 2017

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved