Coach Matos: Tak Bisa Makan Pisang Goreng Lalu Datang Main Bola
Matos lalu menerangkan, kemampuan anak-anak Tanjungpinang belum bisa bersaing dalam pertandingan di level yang lebih tinggi.
Penulis: Thom Limahekin |
Loporan Thomm Limahekin
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Proses seleksi pemain yang masuk skaud FC 757 Kepri Jaya di lapangan Sulaan Abdullah Tanjungpinang tidak berlangsung lama.
Durasi waktu seleksi tersebut tidak lebih dari 20 menit.
Dalam rentang waktu yang relatif singkat itu, pelatih FC 757 Kepri Jaya Jaino Matos langsung mengambil keputusan.
Dia tidak memilih satu orang pun anak Tanjungpinang dalam skuad asuhannya.
Dia kemudian mengungkapkan alasannya tidak memilih mereka.
"Masuk dalam tim sepakbola itu butuh persiapan yang matang dari jauh-jauh hari. Tidak bisa kita duduk makan pisang goreng lalu datang main bola," kata Matos kepada sekitar 50 anak muda yang baru menyelesaikan sesi.latihan.
Matos lalu menerangkan, kemampuan anak-anak Tanjungpinang belum bisa bersaing dalam pertandingan di level yang lebih tinggi.
Namun, dia tetap membesarkan hati mereka agar terus berlatih.
Sebab, masih ada kesempatan bagi mereka untuk sukses di dunia sepakbola.
"Teruslah berlatih. Masih ada kesempatan ke dua buat kalian," kata pelatih asal Brazil itu.