Bekas Kantor Pemkab Dirampok. Empat Anggota Satpol PP Disekap dan Ditodong Pistol

Seorang petugas Satpol PP yang minta namanya tak disebutkan menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (17/3/2013) dini hari

Editor: Mairi Nandarson
tribunnews
ilustrasi 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Gedung bekas kantor Pemkab Probolinggo di Kecamatan Dringu, dirampok. Para pelaku berbadan tegap dan berpakaian safari.

Empat petugas Satpol PP tak berdaya saat diancam pistol.

Seorang petugas Satpol PP yang minta namanya tak disebutkan menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (17/3/2013) dini hari.

Jumlah pelaku sebanyak enam orang dan tampak terlatih.

Mereka lalu masuk ke pos penjagaan dan menodongkan pistol.

Empat anggota Satpol PP lalu disekap.

“Kami ditodong dengan pistol jenis FN dan sangkur. Kami lalu disekap di ruangan pos.

Kami diikat dan mulut disumpal. Kami juga mendapatkan perlakuan kasar,” katanya kepada wartawan, Jumat.

Menurut Kasi Binmas Satpol PP Catur Endro, keempat anggota yang disekap adalah Samsudin, Sandi, Rian Lesmana dan Ali Mahrus.

“Selanjutnya pelaku menyatroni gedung utama eks pemkab yang kosong itu dengan cara membobol pintu di sejumlah ruangan. Pelaku tak menemukan barang berharga,” kata Catur.

Ditanya ciri-ciri pelaku, Catur menyebutkan berbadan tegap dan mengenakan baju safari layaknya aparat.

"Gerakannya sangat cepat, sangat terlatih, mulai mengikat korban hingga merusak pintu dalam gedung.

Karena tak menemukan barang berharga, keempat anggota Satpol PP menjadi korban pelampiasan.

Mereka tak melawan karena diikat. Selanjutnya pelaku kabur ke arah timur dengan mengendarai mobil Avanza warna putih,” jelasnya.

Kepala Dinas Satpol PP Dwijoko Nur Jayadi mengatakan, anggota Satpol PP yang disekap tidak dibekali senjata jenis apapun.

"Mereka tak dibekali senjata," katanya.

Polisi yang mendapat kabar itu langsung bergerak serta melakukan olah tempat kejadian perkara.

Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Hariyanto Rantesalu mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui motif pelaku.

Saat ini, polisi masih melakukan olah TKP dan melakukan penyelidikan.

"Terkait jenis pistol yang digunakan pelaku untuk mengancam korban, belum tentu asli.

Bisa saja pistol hanya untuk menakuti korban, atau hanya pistol softgun. Kami masih melakukan penyelidikan," katanya.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved