Remaja Tewas Dikeroyok Massa

Amsakar: Kalau Dilihat dari Kerugian Materi tak Seberapa, Kita Sesalkan Berakhir dengan Maut

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyesalkan kasus pengeroyokan yang berujung tewasnya seorang remaja di Perumahan Nusa Indah, Sei Beduk

Penulis: Dewi Haryati |
TRIBUNBATAM/EKO SETIAWAN
Keluarga TP (16), remaja yang tewas dihajar massa karena diduga akan mencuri burung mengurus jenazah TP di RS Camanta Sahidya, Selasa (18/4/2017) 

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyesalkan kasus pengeroyokan yang berujung tewasnya seorang remaja di Perumahan Nusa Indah, Sei Beduk, Selasa (18/4/2017).

Remaja laki-laki tersebut diamuk massa, setelah dituduh mencuri burung dari sebuah rumah warga.

"Kalau dilihat dari konteks kerugian materinya tak seberapa. Kami menyesalkan prosesnya berakhir dengan maut," kata Amsakar, Rabu (19/4/2017).

Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Batam, Amasakar prihatin atas kejadian tersebut.

Amsakar tak ingin kasus yang sama terulang lagi pada masa yang akan datang.

Apalagi kasus kematian remaja karena amuk massa ini sudah kali kedua terjadi di Batam.

Itu sebabnya Amsakar berpesan, dalam menyikapi kasus-kasus serupa seperti itu, diharapkan masyarakat dapat menahan diri, tidak main hakim sendiri.

"Janganlah diambil tindakan main hakim sendiri. Lebih baik dilaporkan ke pihak yang punya kompetensi penegakan hukum. Ini karena melibatkan masyarakat, makanya jadi tak terkendali," ujar dia.

Amsakar juga mendorong agar proses penegakan hukum atas kasus tersebut dapat berjalan.

Tidak hanya penegakan hukum untuk kasus pengeroyokan yang berakibat meninggalnya seorang remaja.

Tetapi juga penegakan hukum atas kasus pencurian, yang mengundang amarah warga melakukan amuk massa.

"Siapa yang bersalah, harus mendapatkan sanksi hukum yang setimpal sesuai aturan yang berlaku," kata Amsakar.

Tak kalah penting dari semua itu, Amsakar juga berharap RT/RW dan tokoh masyarakat setempat bisa lebih peduli terhadap lingkungannya masing-masing.

Yakni dengan mengikuti perkembangan isu yang ada di sekitarnya.

"Aktifkan ronda atau siskamling. Berikan juga ruang agar warga bisa mempublikasikan apa yang terjadi di lingkungan masing-masing. Ini diharapkan bisa mengeliminir hal-hal yang tidak kita inginkan," ujar dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved