Sebaiknya Anda Tahu
Mengejutkan! Ada Pohon Purba di Lombok Timur, Usianya Sudah 3,5 Abad. Begini Wujudnya!
Mengejutkan! Beginilah wujud pohon purba berusia 350 tahun di Lombok Timur. Jangan kaget ya!
BATAM. TRIBUNNEWS.COM-Ternyata ada pohon purba di Lombok Timur. Pohon itu, persisnya terletak di Dusun Permatan, Desa Gunung Malang, Kecamatana Pringgabaya, yang merupakan jalur transportasi lingkar utara Pulau Lombok.
Tinggi pohon-pohon purba itu sekitar 40 hingga 50 meter.
Baca: Berani! Beginilah Cara Gadis Seksi Ini Promosikan Layanan Begituan di Medsos! Ini Foto Andalannya!
Baca: Gara-gara Sediakan Kopi Enak, Warung Kopi Ini Digerebek. Ini Cewek-cewek Pembikin Kopi Enak nya!
Dikutip dari laporan Kompas.com, pohon-pohon tinggi menjulang dengan nama latin Ficus albipila itu berada di sebuah lahan seluas 4 hektar yang dimiliki 4 orang. Sebelum jadi tempat wisata, tempat ini adalah hutan tutupan.
Pada era 1970-an, lokasi ini sempat dijadikan tempat budidaya kapas. Tapi pada awal 1980-an, lahan ini dialihfungsikan untuk perkebunan dan diserahkan ke perorangan.
Sudah ada beberapa upaya dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, tapi hingga sekarang tidak ada kabar lanjutan.
Setidaknya ada 40 pohon di area itu. itu belum termsuk yang di pinggir jalan, baik yang masih hidup maupun yang sudah tumbang dimakan usia, cuaca, dan manusia.
Pohon purba ini punya akar yang panjang, hampir 1,7 meter.
Lingkar batang bawahnya sebesar pelukan 3-4 orang dewasa. Batangnya mirip pohon randu, tapi lebih licin sehingga sulit dipanjat oleh mereka yang kurang kerjaan.
Akamsi alias anak kampung sini menyebut pohon ini dengan “pohon lian”, karena tidak ada di tempat lain.
Sebenarnya ada, tapi terletak di Australia dan Afrika.
Soal ini, beberapa orang percaya bahwa biji pohon pertama-tama dibawa oleh burung dari benua lain yang hingga di Lombok. Ada juga yang menyebut terbawa ke Lombok akrena Tsunami yang terjadi di perairan Australia ratusan tahun silam.
Menurut kepala desa setempat, pohon ini telah berusia sekitar 3,5 abad—seperti lama penjajahan Belanda atas Indonesia versi M. Yamin. Wah, lama juga ya? (Intisarionline/Kompas.com)
