10 Fakta Menarik Jelang Laga Final Liga Champions, Juventus Vs Real Madrid

Laporan Ragil Darmawan

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, CARDIFF - Juventus akan berhadapan dengan Real Madrid dalam laga final Liga Champions.

Kedua tim akan saling bertanding di National Stadium, Cardiff.

Pertandingan akan digelar pada Minggu (04/06/2017) pukul 01.45 WIB.

Laga itu juga akan disiarkan live di SCTV dan beIN Sports 1.

Pada laga semifinal, Juventus berhasil mengalahkan AS monaco dengan skor agregat 4-1. 

Sementara Real Madrid menang atas rival sekotanya, Atletico Madrid, di laga semifinal dengan agregat 4-2.

Ada beberapa fakta menarik dari kedua tim yang perlu diketahui sebelum laga bergulir.

Berikut ini adalah fakta-fakta jelang laga Juventus kontra Real Madrid:

1. Laga ini menjadi pertemuan ke-19 antara Juventus dan Real Madrid.

2. Rekor head to head antara Juventus dan Real Madrid sangat seimbang, masing-masing meraih delapan kemenangan dan dua hasil imbang.

3. Satu-satunya pertemuan kedua tim di final saat Real Madrid menang 1-0 pada 1998 berkat gol yang dicetak oleh Pedrag Mijatovic.  

4. Real Madrid telah mencapai final Liga Champions untuk yang ke-15 kalinya, empat lebih banyak dibanding klub lainnya (AC Milan 11 kali).

5. Dari 14 laga Real Madrid di final Liga Champions, 11 pertandingan berhasil dimenangi (tingkat keberhasilan 79%).

6. Juventus adalah satu-satunya tim tak terkalahkan di Liga Champions musim ini (menang 9x, imbang 3x).

7. Dani Alves telah mencetak lebih banyak gol (10 gol) dan memberikan asis lebih banyak (25 asis) dari pada fullback lainnya di Liga Champions sejak debutnya di musim 2007/2008.

8. Cristiano Ronaldo telah mencapai angka 10 gol untuk kompetisi Liga Champions keenam berturut-turut, tak ada pemain lain yang melakukannya lebih dari dua musim berturut-turut (Messi, Van Nistelrooy).

9. Jika dimainkan, Gianluigi Buffon akan menjadi pemain tertua kedua yang tampil di final Liga Champions (39 tahun 4 bulan), setelah Edwin van der Sar (40 tahun 6 bulan).

10. Zinedine Zidane berpeluang memenangi gelar Liga Champions yang kedua kalinya hanya dalam dua musim menjadi pelatih tim utama. (*)