Hangout

Candi Gentong, Peninggalan Misterius Kerajaan Majapahit

Selain tempat-tempat yang sudah populer seperti Candi Brahu, Tikus, dan Jabung, ada beberapa peninggalan Kerajaan Majapahit yang kurang terekspos.

TRIBUNBATAM/ISTIMEWA

Hanya Tampak Bagian Kaki

USAHA pelestarian terhadap Candi Gentong telah dilakukan oleh Balai Pelestarian Penanggalan Purbakala Provinsi Jawa Timur (Jatim) selama enam tahun (1995-2001). Hasilnya, tampak seperti sekarang yakni dengan terlihat struktur kedua candi tersebut.

Candi Gentong Satu dan Candi Gentong Dua saat ditemukan sudah dalam keadaan runtuh dan hanya bagian kaki candi yang menunjukkan struktur aslinya.

Candi Gentong Satu relatif masih terlihat denah candinya secara utuh. Fisiknya masih menunjukkan bentuk bujur sangkar dengan penampilan pada sisi barat. Bila dilihat pada dindingnya, Candi Gentong Satu merupakan bangunan yang memiliki sebuah ruangan pusat.

Lain halnya dengan Candi Gentong Dua yang menunjukkan denah sebuah bangunan di pusat yang dikelilingi oleh bangunan kecil.

Candi Gentong Satu sepertinya ada bekas beberapa ruangan dan lorong-lorong yang belum jelas fungsinya. Inilah yang masih menjadi misteri sampai sekarang. Apakah candi ini sebagai tempat peribadatan, pemandian atau lainnya.

Dari beberapa penelitian yang dilakukan selama ini menunjukkan bahwa Candi Gentong mempunyai latar belakang keagamaan Budha. Hal ini dibuktikan dari sejumlah temuan berupa stupika (stupa kecil) bertulis dan temuan-temuan lain berciri khas agama Budha. (*)

Buah Majapahit

Selain melihat lihat sisa candi, pengunjung bisa bersantai di taman yang ada. Di sini tersedia tempat duduk mengelilingi taman yang dinaungi banyak pohon. Karena situs ini di tengah sawah jadi hawanya pun terasa segar dan sangat asri.

Di tiap titik taman juga terdapat tempat sampah sehingga memudahkan pengunjung untuk membuang sampah. Komplek ini juga terlihat cukup bersih.

Di sekeliling taman juga tumbuh pohon Mojo. Pohon ini buahnya mirip semangka dengan kulit keras dan dagingnya berwarna putih. Namun, buah ini tidak bisa dimakan. Pohon Mojo ini sepertinya merupakan pohon khas dearah Trowulan. Konon, nama Kerajaan Majapahit atau Mojopahit diambil dari nama buah ini. (*)

Penulis:
Muhammad Fauzi
Pekerjaa
Karyawan dan travel blogger
Blog
fauzisukajujitsu.blogspot.co.id

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved